Penyakit seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan penyakit kronis dapat mengganggu penyerapan nutrisi.
Memberi makan bayi dan anak kecil dengan makanan yang tidak sesuai usianya dapat menyebabkan defisiensi gizi.
Kurangnya akses ke layanan kesehatan dan program gizi dapat memperburuk kondisi gizi buruk.
Gizi buruk memiliki dampak yang luas pada kesehatan dan perkembangan anak, di antaranya:
Anak-anak dengan gizi buruk sering mengalami stunting (pendek untuk usianya), wasting (kurus untuk tinggi badannya), dan underweight (berat badan kurang).
Gizi buruk dapat mempengaruhi perkembangan otak anak, mengurangi kemampuan belajar, memori, dan keterampilan berpikir.
Anak-anak dengan gizi buruk lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka yang lemah.
Kekurangan zat besi dan nutrisi penting lainnya dapat menyebabkan anemia, yang membuat anak lemah dan mudah lelah.
Gizi buruk pada masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi di masa dewasa.
Untuk mengatasi gizi buruk pada anak, diperlukan pendekatan yang holistik dan komprehensif, termasuk:
Pastikan anak mendapatkan makanan yang seimbang dengan kandungan kalori, protein, vitamin, dan mineral yang cukup.
Baca Juga: Peringati Hari Gizi dan Makanan, Simak Pentingnya Mencegah Gizi Buruk pada Anak
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR