Nakita.id - Gizi buruk pada anak merupakan masalah kesehatan yang serius dan kompleks yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental, dan emosional anak.
Masalah ini tidak hanya berdampak pada kesehatan anak saat ini tetapi juga masa depannya.
Gizi buruk pada anak dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, mengurangi kemampuan belajar, dan menghambat pertumbuhan serta perkembangan optimal mereka.
Gizi buruk adalah kondisi di mana anak tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya.
Ini bisa disebabkan oleh kekurangan makanan, pola makan yang tidak seimbang, atau masalah kesehatan yang menghambat penyerapan nutrisi.
Ada dua bentuk utama gizi buruk:
Kondisi di mana anak tidak mendapatkan cukup kalori, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
Kondisi di mana anak mengonsumsi terlalu banyak kalori, terutama dari makanan yang tidak sehat, yang dapat menyebabkan obesitas dan penyakit terkait.
Kemiskinan adalah salah satu penyebab utama gizi buruk.
Keluarga yang hidup dalam kemiskinan sering kali tidak memiliki akses ke makanan yang cukup dan bergizi.
Kurangnya pendidikan dan informasi tentang pentingnya gizi seimbang dapat menyebabkan pola makan yang buruk.
Baca Juga: 3 Perbedaan Cara Menangani Stunting dan Gizi Buruk dan Gejalanya
Penyakit seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan penyakit kronis dapat mengganggu penyerapan nutrisi.
Memberi makan bayi dan anak kecil dengan makanan yang tidak sesuai usianya dapat menyebabkan defisiensi gizi.
Kurangnya akses ke layanan kesehatan dan program gizi dapat memperburuk kondisi gizi buruk.
Gizi buruk memiliki dampak yang luas pada kesehatan dan perkembangan anak, di antaranya:
Anak-anak dengan gizi buruk sering mengalami stunting (pendek untuk usianya), wasting (kurus untuk tinggi badannya), dan underweight (berat badan kurang).
Gizi buruk dapat mempengaruhi perkembangan otak anak, mengurangi kemampuan belajar, memori, dan keterampilan berpikir.
Anak-anak dengan gizi buruk lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka yang lemah.
Kekurangan zat besi dan nutrisi penting lainnya dapat menyebabkan anemia, yang membuat anak lemah dan mudah lelah.
Gizi buruk pada masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi di masa dewasa.
Untuk mengatasi gizi buruk pada anak, diperlukan pendekatan yang holistik dan komprehensif, termasuk:
Pastikan anak mendapatkan makanan yang seimbang dengan kandungan kalori, protein, vitamin, dan mineral yang cukup.
Baca Juga: Peringati Hari Gizi dan Makanan, Simak Pentingnya Mencegah Gizi Buruk pada Anak
Fokus pada makanan alami dan segar seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein hewani, dan nabati.
Edukasi orang tua dan pengasuh tentang pentingnya gizi seimbang dan cara menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak mereka.
Pastikan anak-anak mendapatkan akses ke layanan kesehatan, termasuk imunisasi, pemeriksaan kesehatan rutin, dan perawatan penyakit.
Pemerintah dan organisasi non-pemerintah dapat menjalankan program suplemen gizi seperti pemberian vitamin A, zat besi, dan suplemen lainnya untuk anak-anak yang membutuhkan.
Penyediaan air bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai untuk mencegah infeksi dan penyakit yang dapat menghambat penyerapan nutrisi.
Upaya untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga juga sangat penting dalam mengatasi gizi buruk pada anak.
Gizi buruk pada anak adalah masalah kesehatan yang serius dan membutuhkan perhatian serta tindakan yang tepat.
Dengan memahami penyebab dan dampaknya, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang efektif, Moms dapat membantu memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan gizi yang memadai untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Penting untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat untuk mengatasi masalah gizi buruk dan menciptakan generasi yang sehat dan kuat di masa depan.
Baca Juga: Perbedaan Gizi Buruk dan Stunting yang Wajib Diketahui Agar Tak Salah Penanganan
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR