- Jaga Kehadiran: Tunjukkan bahwa Moms selalu ada untuk pasangan, baik dalam situasi sulit maupun bahagia.
Meskipun penting untuk bersikap terbuka, Moms juga perlu menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan.
- Tetapkan Batasan yang Jelas: Komunikasikan batasan Moms dengan jelas dan pastikan pasangan memahami dan menghormati batasan tersebut.
- Hormati Privasi: Meskipun transparansi penting, menghormati privasi satu sama lain juga sama pentingnya. Jangan biarkan rasa curiga menginvasif privasi masing-masing.
- Pertahankan Kemandirian: Jaga kemandirian Moms dengan terus melakukan aktivitas yang Moms nikmati secara individu dan jangan biarkan hubungan menjadi terlalu bergantung satu sama lain.
Rasa curiga sering kali memicu konflik dalam hubungan. Oleh karena itu, penting untuk menangani konflik dengan bijaksana.
- Tetap Tenang: Usahakan tetap tenang saat menghadapi tuduhan atau pertanyaan yang mencurigakan. Jangan terbawa emosi yang bisa memperburuk situasi.
- Gunakan Bahasa yang Positif: Gunakan bahasa yang positif dan konstruktif saat berkomunikasi. Hindari kata-kata yang bisa menyakitkan atau memicu perdebatan.
- Cari Solusi Bersama: Fokus pada mencari solusi bersama daripada saling menyalahkan. Ajak pasangan untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah.
Jika rasa curiga pasangan sudah mengganggu kehidupan sehari-hari dan hubungan Moms, mungkin saatnya untuk mencari bantuan profesional.
Baca Juga: Tanda Keputihan yang Berbahaya, dari Warna hingga Ganggu Hubungan Seks
- Konseling Pasangan: Mengikuti sesi konseling pasangan dapat membantu Moms berdua mengatasi masalah dengan bimbingan seorang profesional.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR