Gunakan wadah penyimpanan yang steril dan kedap udara untuk menyimpan ASI.
Hindari menggunakan botol yang terbuat dari plastik yang mengandung BPA, karena bahan kimia ini bisa larut ke dalam ASI dan membahayakan kesehatan bayi.
Pastikan untuk selalu memberi label dengan tanggal dan waktu pemerahan pada setiap wadah ASI.
Ini akan memudahkan Moms untuk memantau durasi penyimpanan dan memastikan ASI yang diberikan kepada bayi masih dalam kondisi segar.
Suhu penyimpanan sangat penting untuk menjaga kesegaran ASI. ASI yang disimpan di suhu ruangan sebaiknya tidak lebih dari 4 jam.
Jika disimpan di lemari es, suhu optimal adalah 4°C atau lebih rendah. Untuk penyimpanan lebih lama, simpan ASI di dalam freezer dengan suhu -18°C atau lebih rendah.
Saat akan memberikan ASI perah kepada bayi, panaskan dengan cara merendam botol ASI dalam air hangat.
Hindari memanaskan ASI langsung di atas kompor atau menggunakan microwave, karena panas yang tidak merata dapat merusak kandungan nutrisi dalam ASI dan menyebabkan beberapa bagian ASI menjadi terlalu panas.
Memastikan ASI perah tetap dalam kondisi baik adalah hal yang penting untuk kesehatan dan keselamatan bayi.
Mengenali ciri-ciri ASI perah yang sudah basi seperti bau tidak sedap, perubahan warna, tekstur yang aneh, rasa yang asam atau pahit, serta memerhatikan durasi penyimpanan dapat membantu Moms menjaga kualitas ASI.
Dengan penyimpanan yang tepat dan cara pemanasan yang benar, Moms dapat memastikan bahwa ASI perah yang diberikan kepada bayi tetap segar dan bernutrisi tinggi. (*)
Baca Juga: 5 Manfaat Susu Kacang Almond untuk Ibu Menyusui Serta Nutrisinya
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR