Bayi kembar sering kali lahir lebih awal dibandingkan bayi tunggal.
Kehamilan kembar biasanya berakhir sekitar 37 minggu, dibandingkan dengan kehamilan tunggal yang biasanya berlangsung hingga 40 minggu.
Kelahiran prematur ini sering kali menyebabkan berat lahir yang lebih rendah.
Asupan nutrisi ibu selama kehamilan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin.
Kekurangan gizi pada ibu dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, yang berujung pada berat lahir yang lebih rendah.
Oleh karena itu, ibu yang mengandung bayi kembar perlu memastikan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang.
Beberapa kondisi kesehatan ibu, seperti hipertensi, diabetes, dan anemia, dapat mempengaruhi berat lahir bayi.
Penyakit-penyakit ini dapat menghambat aliran darah dan nutrisi ke janin, sehingga mempengaruhi pertumbuhan mereka di dalam kandungan.
Genetika juga memainkan peran penting dalam menentukan berat lahir bayi.
Riwayat keluarga dengan bayi lahir kecil dapat meningkatkan kemungkinan bayi kembar lahir dengan berat badan rendah.
Komplikasi kehamilan seperti preeklampsia, pertumbuhan janin terhambat (IUGR), dan insufisiensi plasenta lebih umum terjadi pada kehamilan kembar.
Baca Juga: 10 Nama Bayi Perempuan Kembar Diambil dari Ayat Alkitab Beserta Arti
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR