Nakita.id - Kehamilan adalah momen yang dinanti-nanti oleh banyak pasangan. Namun, tidak jarang ibu hamil mengalami kekhawatiran terkait perubahan yang terjadi pada tubuh mereka, salah satunya adalah perdarahan.
Perdarahan pada kehamilan muda, khususnya saat usia kandungan baru 2 bulan, bisa menjadi tanda yang mengkhawatirkan. Berikut penyebab, tanda bahaya, dan penanganan perdarahan pada ibu hamil 2 bulan.
Perdarahan pada awal kehamilan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut beberapa di antaranya:
Pendarahan ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Biasanya terjadi sekitar 6-12 hari setelah pembuahan dan sering disalahartikan sebagai menstruasi.
Pada awal kehamilan, serviks menjadi lebih sensitif dan mudah berdarah, terutama setelah hubungan seksual atau pemeriksaan medis.
Ini adalah kondisi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Kehamilan ektopik bisa menyebabkan perdarahan dan nyeri hebat.
Keguguran pada trimester pertama cukup umum terjadi. Tanda-tandanya meliputi perdarahan berat, nyeri perut, dan keluarnya jaringan.
Infeksi pada saluran kemih atau organ reproduksi bisa menyebabkan perdarahan dan harus segera diobati.
Tidak semua perdarahan pada awal kehamilan adalah tanda bahaya, namun ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai:
Jika perdarahan cukup deras hingga membutuhkan penggantian pembalut lebih dari sekali dalam satu jam, segera konsultasikan dengan dokter.
Nyeri yang hebat atau berlangsung lama bisa menjadi tanda masalah serius, seperti kehamilan ektopik atau keguguran.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Kulit Ayam? Ini Manfaat dan Risiko yang Perlu Diketahui
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR