Menjelang akhir siklus menstruasi, keputihan cenderung lebih kental dan berwarna putih. Ini adalah tanda bahwa tubuh sedang mempersiapkan untuk menstruasi.
Pada fase ovulasi, biasanya terjadi di tengah siklus, keputihan bisa menjadi lebih cair dan bening. Hal ini memudahkan sperma untuk berenang menuju sel telur.
Keputihan sebelum haid disebabkan oleh beberapa faktor hormonal dan fisiologis yang normal.
Melansir dari berbagai sumber, ini adalah beberapa penyebab utama:
1. Fluktuasi hormon: Hormon estrogen dan progesteron memainkan peran utama dalam mengatur siklus menstruasi dan produksi lendir serviks. Peningkatan hormon estrogen sebelum haid menyebabkan peningkatan produksi keputihan.
2. Ovulasi: Sekitar dua minggu sebelum haid, tubuh wanita mengalami ovulasi. Selama ovulasi, lendir serviks menjadi lebih cair dan elastis untuk memfasilitasi perjalanan sperma. Setelah ovulasi, lendir ini berubah menjadi lebih kental sebelum akhirnya menstruasi dimulai.
3. Persiapan menstruasi: Tubuh menghasilkan lebih banyak lendir untuk membersihkan dan mempersiapkan vagina sebelum dimulainya menstruasi. Ini adalah proses alami untuk menjaga kebersihan dan kesehatan reproduksi.
Meskipun keputihan sebelum haid biasanya normal, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan yang bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Perubahan warna: Keputihan yang berubah warna menjadi kuning, hijau, atau abu-abu bisa menjadi tanda infeksi.
2. Bau tidak sedap: Keputihan yang berbau tidak sedap atau amis bisa menjadi indikasi adanya infeksi bakteri atau jamur.
3. Gatal dan iritasi: Jika keputihan disertai dengan rasa gatal, perih, atau iritasi pada area vagina, ini bisa menunjukkan infeksi atau kondisi medis lainnya.
Baca Juga: Tanda Keputihan yang Berbahaya, dari Warna hingga Ganggu Hubungan Seks
Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif, Kenali dan Awasi Agar Tidak Disalahartikan
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR