- Luka Fisik: Cedera pada area genital, memar, atau luka lainnya.
- Masalah Kesehatan Reproduksi: Infeksi menular seksual, masalah kesuburan di masa depan, dan komplikasi kehamilan jika pelecehan berujung pada kehamilan.
- Gangguan Tidur dan Makan: Anak mungkin mengalami kesulitan tidur atau mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.
Anak yang menjadi korban pelecehan seksual oleh orangtuanya mungkin kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa lainnya. Mereka bisa:
- Menarik Diri dari Lingkungan Sosial: Merasa takut atau tidak nyaman berada di sekitar orang lain.
- Mengalami Masalah di Sekolah: Kesulitan berkonsentrasi, prestasi akademis yang menurun, atau masalah perilaku di sekolah.
- Perilaku Agresif atau Merusak: Mengembangkan perilaku agresif atau merusak sebagai cara untuk mengatasi rasa sakit dan kebingungan.
Pelecehan seksual oleh orangtua sering kali merusak dinamika keluarga. Ini bisa mengakibatkan:
- Ketidakpercayaan dalam Keluarga: Rasa percaya antara anggota keluarga bisa rusak, membuat anak merasa terisolasi dan tidak didukung.
- Konflik Keluarga: Ketegangan dan konflik yang meningkat di antara anggota keluarga yang lain, terutama jika ada anggota keluarga lain yang mengetahui atau mencurigai pelecehan.
Anak yang mengalami pelecehan seksual mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk menjadi korban pelecehan di masa depan. Mereka juga bisa:
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR