Nakita.id - Kehamilan adalah masa penuh perubahan bagi tubuh wanita.
Selain perubahan fisik yang mencolok seperti perut yang membesar, banyak wanita hamil juga mengalami perubahan pada kulit mereka.
Salah satu masalah kulit yang sering muncul selama kehamilan adalah flek hitam atau hiperpigmentasi, yang sering kali muncul pada wajah, leher, atau area tubuh lainnya.
Fenomena ini, yang dikenal sebagai melasma atau "topeng kehamilan," dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi banyak wanita hamil.
Melansir dari berbagai sumber, inilah beberapa penyebab flek hitam saat hamil, faktor-faktor yang memengaruhi, dan cara-cara untuk mengatasinya.
Selama kehamilan, tubuh wanita mengalami peningkatan hormon estrogen dan progesteron.
Hormon-hormon ini merangsang sel-sel penghasil melanin, yang disebut melanosit, untuk memproduksi lebih banyak pigmen.
Peningkatan produksi melanin inilah yang menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi atau flek hitam pada kulit.
Sinar ultraviolet (UV) dari matahari dapat memperburuk kondisi melasma.
Sinar UV merangsang melanosit untuk memproduksi lebih banyak melanin, yang memperdalam warna flek hitam.
Oleh karena itu, wanita hamil yang sering terpapar sinar matahari tanpa perlindungan cenderung mengalami hiperpigmentasi yang lebih parah.
Baca Juga: Manfaat Garam untuk Wajah Flek Hitam, Begini Cara Pakai yang Tepat
Genetika juga memainkan peran dalam kemunculan melasma.
Jika seorang wanita memiliki riwayat keluarga dengan kondisi hiperpigmentasi, kemungkinan besar ia juga akan mengalaminya selama kehamilan.
Faktor genetik dapat mempengaruhi seberapa banyak dan seberapa luas area kulit yang mengalami hiperpigmentasi.
Kehamilan mempengaruhi sistem imun tubuh wanita.
Perubahan ini dapat mempengaruhi cara kulit bereaksi terhadap berbagai faktor eksternal, termasuk sinar matahari dan polusi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan munculnya flek hitam.
Beberapa produk perawatan kulit dan kosmetik yang mengandung bahan-bahan tertentu dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari, sehingga memicu atau memperparah hiperpigmentasi.
Bahan-bahan seperti wewangian, minyak esensial, dan bahan kimia tertentu dapat menyebabkan iritasi kulit dan memperburuk kondisi melasma.
Salah satu cara paling efektif untuk mencegah dan mengurangi flek hitam saat hamil adalah dengan melindungi kulit dari sinar matahari.
Menggunakan tabir surya dengan SPF tinggi setiap hari, bahkan saat cuaca mendung, dapat membantu melindungi kulit dari sinar UV.
Selain itu, mengenakan topi lebar dan pakaian pelindung saat berada di luar ruangan juga dapat membantu.
Pilihlah produk perawatan kulit yang aman dan bebas dari bahan-bahan yang dapat meningkatkan sensitivitas kulit.
Baca Juga: Tanpa ke Klinik, Hilangkan Flek Menggunakan Baking Soda dengan Tips Ini
Hindari produk yang mengandung wewangian, retinoid, dan asam salisilat, karena bahan-bahan ini dapat berisiko bagi janin. Sebaliknya, carilah produk yang mengandung bahan-bahan lembut seperti asam hialuronat, vitamin E, dan ekstrak tumbuhan alami yang dikenal aman untuk digunakan selama kehamilan.
Jika flek hitam semakin parah atau mengganggu, konsultasikan dengan dokter kulit. Dokter dapat merekomendasikan perawatan yang aman untuk mengatasi melasma selama kehamilan.
Beberapa perawatan yang mungkin direkomendasikan termasuk krim yang mengandung bahan-bahan seperti azelaic acid atau niacinamide, yang dikenal aman dan efektif untuk mengurangi hiperpigmentasi.
Beberapa wanita memilih untuk menggunakan perawatan rumahan yang alami untuk mengatasi flek hitam. Bahan-bahan alami seperti lidah buaya, madu, dan jus lemon sering digunakan karena sifatnya yang menenangkan dan kemampuannya untuk mencerahkan kulit.
Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba perawatan rumahan ini untuk memastikan keamanannya.
Selain melindungi kulit dari sinar matahari, hindari pemicu lain yang dapat memperburuk hiperpigmentasi.
Ini termasuk menghindari penggunaan produk yang mengandung bahan-bahan iritan, serta mengelola stres dengan baik, karena stres juga dapat mempengaruhi kondisi kulit.
Meskipun flek hitam selama kehamilan bisa menjadi masalah kosmetik yang mengganggu, penting untuk diingat bahwa kondisi ini umumnya bersifat sementara dan akan memudar setelah melahirkan.
Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan adalah hal yang alami dan tidak dapat dihindari, namun dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan perawatan yang aman, wanita hamil dapat mengurangi risiko dan keparahan melasma.
Jika Moms mengalami masalah hiperpigmentasi yang parah atau merasa khawatir, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran dan perawatan yang tepat. (*)
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Flek Hitam dengan Bengkoang, Bisa Dipakai Masker
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR