Nakita.id - Nyeri dada kiri adalah keluhan umum yang bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis.
Meskipun sering kali dikaitkan dengan masalah jantung, nyeri dada kiri juga bisa disebabkan oleh gangguan pada organ lain atau masalah otot.
Penting untuk memahami penyebab potensial nyeri dada kiri dan kapan sebaiknya mencari bantuan medis.
Berikut gejala dan penyebabnya.
a. Angina Pektoris
Deskripsi: Nyeri atau ketidaknyamanan di dada akibat berkurangnya aliran darah ke otot jantung.
Gejala: Nyeri dada yang terasa seperti ditekan atau berat, biasanya dipicu oleh aktivitas fisik atau stres emosional, dan mereda dengan istirahat.
b. Serangan Jantung (Infark Miokard)
Deskripsi: Terjadi ketika aliran darah ke bagian dari otot jantung terhenti, menyebabkan kerusakan jaringan jantung.
Gejala: Nyeri dada intens yang berlangsung lebih dari beberapa menit, seringkali disertai sesak napas, mual, berkeringat, dan pusing.
a. Costochondritis
Baca Juga: Selain Nyeri Dada, Begini Bahaya Ketumbar Jika Dikonsumsi Orang dengan Kondisi Ini
Deskripsi: Peradangan pada tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk ke tulang dada (sternum).
Gejala: Nyeri tajam yang memburuk saat menekan area yang terkena, batuk, atau mengambil napas dalam-dalam.
b. Cedera Otot atau Tulang Rusuk
Deskripsi: Cedera atau trauma pada otot dada atau tulang rusuk.
Gejala: Nyeri yang meningkat dengan gerakan atau tekanan pada daerah yang cedera.
a. Refluks Asam (GERD)
Deskripsi: Aliran balik asam lambung ke esofagus yang menyebabkan iritasi.
Gejala: Nyeri dada yang terasa seperti terbakar, seringkali disertai rasa asam atau pahit di mulut, dan lebih buruk setelah makan atau berbaring.
b. Ulkus Peptikum
Deskripsi: Luka terbuka yang berkembang di lapisan dalam lambung atau bagian atas usus kecil.
Gejala: Nyeri yang memburuk saat perut kosong dan dapat mereda setelah makan atau mengonsumsi antasid.
Baca Juga: Ciri Kolesterol Tinggi Ibu Hamil yang Harus Diwaspadai, Cek Sekarang!
a. Pneumonia
Deskripsi: Infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru.
Gejala: Nyeri dada yang tajam dan menusuk, seringkali disertai demam, batuk, dan sesak napas.
b. Emboli Paru
Deskripsi: Penyumbatan arteri di paru-paru oleh gumpalan darah.
Gejala: Nyeri dada mendadak dan tajam, sesak napas, detak jantung cepat, dan batuk darah.
a. Serangan Panik
Deskripsi: Episode ketakutan atau kecemasan intens yang datang tiba-tiba.
Gejala: Nyeri dada, jantung berdebar, sesak napas, pusing, dan rasa takut yang berlebihan.
b. Stres dan Kecemasan
Deskripsi: Tekanan emosional yang tinggi dapat menyebabkan nyeri dada.
Baca Juga: Inilah 8 Gejala Serangan Jantung pada Pria yang Sering Diabaikan! Jangan Sampai Terlambat
Gejala: Nyeri dada yang datang dan pergi, seringkali disertai dengan gejala lain seperti ketegangan otot, sakit kepala, dan gangguan tidur.
Nyeri dada kiri, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti sesak napas, pingsan, mual, atau berkeringat, harus segera diperiksakan oleh dokter.
Berikut adalah beberapa situasi di mana sebaiknya segera mencari bantuan medis:
1. Nyeri Dada yang Parah dan Tidak Hilang
Nyeri yang berlangsung lebih dari beberapa menit atau tidak mereda dengan istirahat.
2. Nyeri Dada Disertai dengan Gejala Lain
Seperti sesak napas, pingsan, keringat berlebihan, mual, atau muntah.
3. Riwayat Penyakit Jantung
Jika memiliki riwayat penyakit jantung atau faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau merokok.
4. Nyeri Dada Setelah Cedera
Jika nyeri muncul setelah trauma atau cedera pada dada.
Baca Juga: Selain Nyeri Dada, Begini Bahaya Ketumbar Jika Dikonsumsi Orang dengan Kondisi Ini
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR