Tabloid-Nakita.com - Sudah lama disebut-sebut bahwa rumput fatimah bisa melancarkan persalinan. Tetapi para dokter kandungan melarang keras para pasien mengonsumsi herbal bernama latin Labisia pumila ini. Larangan ini berangkat dari pengalaman para ibu hamil yang pernah mengonsumsinya.
Contohnya Merry (28), yang akhirnya berhasil mengandung setelah menanti selama 2,5 tahun. Selama hampir 9 bulan kehamilannya berjalan lancar tanpa ada keluhan yang berarti. Namun saat menginjak usia kehamilan 37 minggu, atas saran kerabatnya, ia meminum ramuan rumput fatimah.
"Waktu itu memang belum ada tanda-tanda persalinan walau sudah hamil tua," kata wanita yang berdomisili di Tegal Jawa Tengah ini.
Merry yang selama ini selalu berhati-hati dalam mengonsumsi apa pun, entah mengapa percaya begitu saja pada saran kerabatnya yang memberikan rumput fatimah. "Saya minum satu gelas besar rendaman rumput fatimah yang diberi air panas," ujarnya.
Setelah habis meminum ramuan tersebut, ia lalu mencari tahu manfaat dari ramuan tanaman kering itu melalui Google. Alangkah paniknya ia setelah tahu bahaya rumput fatimah untuk persalinan.
"Saya langsung bergegas ke rumah sakit untuk berkonsultasi dengan dokter. Selama di perjalanan berbagai pikiran negatif memenuhi otak, meski waktu itu tak merasakan gejala apa pun," kata ibu dari Raina Nahda Fauzi (3,5 bulan) ini.
Dokter yang mengetahui ia sudah mengonsumsi rumput fatimah akhirnya memintanya untuk diobservasi selama 24 jam karena khawatir terjadi kontraksi berlebihan. Beruntung tidak ada efek negatif yang dialaminya akibat ramuan tersebut. Merry akhirnya melahirkan secara normal dua minggu kemudian.
Hormon oksitosin
Sebuah penelitian di Malaysia tahun 1998, menemukan adanya kandungan hormon oksitosin di dalam rumput fatimah. Hormon ini dapat merangsang timbulnya kontraksi. Inilah yang membuat rumput fatimah dikenal sebagai obat yang dapat membantu persalinan.
Walau begitu menurut dr. Ali Sungkar, SpOG, tidak ada takaran pasti dari rumput fatimah sehingga efeknya tidak bisa diketahui.
"Rumput fatimah tidak aman karena tidak jelas isinya apa. Kita juga tidak tahu kandungan aktifnya itu di akar, batang, atau daunnya," kata Ali.
Karena tidak bisa ditakar kadar senyawa kimianya, kontraksi bisa terjadi berlebihan yang tak jarang berujung pada robeknya rahim atau perdarahan.
Ali menjelaskan, efek rumput fatimah pada seseorang berbeda-beda. Hal ini karena cara pengolahan yang tidak standar.
"Ada yang akarnya direndam dengan air hangat atau air panas sehingga dosisnya mungkin lebih banyak. Ada yang direndam air dingin sehingga tak ada pengaruh apa-apa," ujar staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Memang efek kontraksi dari rumput fatimah ini bisa dihentikan dengan obat, tetapi menurut Ali hasilnya tidak akan maksimal. "Bisa-bisa janinnya kekurangan oksigen," katanya.
Untuk merangsang persalinan, cara yang lebih aman menurut Ali adalah dengan induksi. "Kalau memakai obat semuanya bisa diukur," katanya.
Jadi, informasi bahwa rumput fatimah untuk melancarkan persalinan itu tidak disarankan oleh dokter, Mam. Begitu juga jika Mama ingin mengonsumsi tanaman herbal lain untuk obat. Sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter, ya, Mam.
(KompasHealth)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
KOMENTAR