Nakita.id - Menyusui adalah salah satu fase penting dalam kehidupan seorang ibu dan bayinya.
Nutrisi yang tepat dan gaya hidup sehat sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.
Di Indonesia, tradisi minum jamu sudah menjadi bagian dari budaya dan dianggap memiliki banyak manfaat kesehatan.
Namun, muncul pertanyaan, apakah ibu menyusui boleh minum jamu? Artikel ini akan membahas manfaat, potensi risiko, dan panduan aman bagi ibu menyusui yang ingin mengonsumsi jamu.
Jamu adalah minuman herbal tradisional Indonesia yang terbuat dari campuran berbagai bahan alami seperti rempah-rempah, akar-akaran, daun-daunan, dan buah-buahan.
Beberapa jenis jamu yang populer antara lain jamu kunyit asam, jamu beras kencur, dan jamu temulawak.
Setiap jenis jamu dipercaya memiliki khasiat kesehatan yang berbeda, mulai dari meningkatkan energi, memperlancar pencernaan, hingga meningkatkan daya tahan tubuh.
- Mengatasi Masalah Pencernaan: Beberapa jenis jamu, seperti jamu kunyit asam, diketahui dapat membantu mengatasi masalah pencernaan dan mengurangi peradangan.
- Meningkatkan Energi: Jamu beras kencur dikenal dapat memberikan tambahan energi dan mengurangi rasa lelah.
- Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh: Kandungan antioksidan dalam jamu temulawak dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Meskipun jamu memiliki banyak manfaat, ada beberapa potensi risiko yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui:
- Komposisi Bahan yang Tidak Diketahui: Banyak jamu yang dijual di pasaran tidak mencantumkan komposisi bahan secara rinci. Ini bisa berpotensi membahayakan jika ada bahan yang tidak cocok untuk ibu menyusui atau bayinya.
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR