Bagi sebagian orang, terutama yang memiliki riwayat penyakit jantung atau hipertensi, peningkatan ini dapat menjadi masalah serius.
Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa capsaicin memiliki manfaat bagi kesehatan jantung, konsumsi dalam jumlah berlebihan tetap perlu dihindari.
Mengonsumsi makanan yang sangat pedas dapat menyebabkan sensasi terbakar pada saluran napas, memicu batuk, dan kesulitan bernapas.
Pada kasus yang lebih ekstrem, paparan capsaicin yang tinggi bisa memicu bronkospasme atau penyempitan saluran udara, yang berpotensi berbahaya terutama bagi penderita asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Konsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan keseimbangan elektrolit.
Gejala seperti berkeringat berlebihan, mual, dan muntah dapat terjadi, yang dapat mengakibatkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
Kehilangan cairan dan elektrolit ini dapat menyebabkan rasa lelah, kram otot, dan bahkan gangguan fungsi organ jika tidak segera ditangani.
Meskipun makanan pedas dapat menambah kenikmatan dan variasi dalam diet, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan tidak berlebihan.
Orang yang merasa kuat menahan rasa pedas tetap perlu waspada terhadap potensi bahaya yang bisa ditimbulkan.
Penting untuk mendengarkan sinyal tubuh dan segera mengurangi konsumsi makanan pedas jika muncul gejala yang tidak nyaman.
Mempertahankan keseimbangan dan variasi dalam diet adalah kunci untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga: Mitos VS Fakta Ibu Menyusui Makan Pedas Sebabkan Bayi Sakit Perut
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR