- Stres dan Kesehatan Mental: Stres kronis dan kesehatan mental yang buruk pada ibu dapat mempengaruhi pola makan dan penyerapan nutrisi, yang berdampak pada kesehatan janin.
- Kemiskinan: Keterbatasan ekonomi sering kali membuat ibu hamil dan menyusui sulit mendapatkan makanan bergizi yang diperlukan untuk pertumbuhan janin dan anak.
- Pendidikan Gizi: Kurangnya pendidikan dan informasi tentang pentingnya gizi seimbang selama kehamilan dapat membuat ibu kurang memperhatikan pola makan mereka.
- Pendidikan: Memberikan pendidikan tentang pentingnya nutrisi seimbang kepada ibu hamil dan menyusui melalui program kesehatan masyarakat.
- Konseling: Konseling gizi yang teratur untuk ibu hamil dapat membantu mereka memahami dan memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.
- Suplemen Gizi: Distribusi suplemen vitamin dan mineral seperti asam folat, zat besi, dan kalsium untuk ibu hamil dan menyusui di daerah yang kekurangan gizi.
- Fortifikasi Makanan: Fortifikasi bahan makanan pokok dengan mikronutrien penting dapat membantu meningkatkan asupan nutrisi.
- Bantuan Pangan: Program bantuan pangan yang menyediakan makanan bergizi untuk keluarga dengan ibu hamil dan anak-anak kecil.
- Pertanian Keluarga: Mendukung program pertanian keluarga untuk menanam sayuran dan buah-buahan sendiri dapat meningkatkan akses ke makanan bergizi.
- Pemeriksaan Kehamilan: Meningkatkan akses dan kualitas pemeriksaan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan janin.
- Layanan Kesehatan: Menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau dan mudah diakses untuk ibu hamil dan menyusui.
Baca Juga: Mengenal tentang Stunting dan Upaya Pencegahan Oleh KemenPPPA
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR