Nakita.id - Stunting adalah kondisi kronis yang ditandai dengan pertumbuhan tinggi badan anak yang terhambat.
Masalah ini sering terjadi akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang panjang, terutama pada seribu hari pertama kehidupan anak, yaitu sejak konsepsi hingga anak berusia dua tahun. Salah satu faktor utama yang menyebabkan stunting adalah pola makan Moms yang tidak sehat selama kehamilan dan menyusui.
Berikut adalah penjelasan lebih mendalam tentang bagaimana pola makan Moms yang tidak sehat dapat menyebabkan stunting pada anak.
- Protein: Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Kekurangan protein dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang lambat dan penurunan berat badan lahir.
- Vitamin dan Mineral: Kekurangan vitamin seperti A, D, B12, serta mineral seperti zat besi, kalsium, dan seng selama kehamilan dapat menghambat pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko stunting.
-Kalori yang Cukup: Selama kehamilan, kebutuhan kalori meningkat untuk mendukung pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Asupan kalori yang tidak memadai dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, yang merupakan faktor risiko utama stunting.
- Diet Tidak Seimbang: Diet yang rendah dalam sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan tinggi dalam makanan olahan serta junk food dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting.
- Karbohidrat Berlebih: Konsumsi karbohidrat sederhana yang berlebihan tanpa disertai asupan protein dan lemak sehat dapat menyebabkan peningkatan berat badan tanpa memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal.
- Asam Folat: Asam folat penting untuk perkembangan otak dan tulang belakang janin. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan cacat lahir dan gangguan pertumbuhan.
- Suplemen: Banyak ibu hamil yang tidak mendapatkan suplemen asam folat yang cukup, terutama di daerah dengan akses kesehatan yang terbatas.
- Merokok dan Alkohol: Merokok dan konsumsi alkohol selama kehamilan dapat merusak pertumbuhan janin, menyebabkan berat badan lahir rendah dan meningkatkan risiko stunting.
Baca Juga: Mengapa Stunting Berdampak pada Terganggunya Masa Depan Anak?
- Stres dan Kesehatan Mental: Stres kronis dan kesehatan mental yang buruk pada ibu dapat mempengaruhi pola makan dan penyerapan nutrisi, yang berdampak pada kesehatan janin.
- Kemiskinan: Keterbatasan ekonomi sering kali membuat ibu hamil dan menyusui sulit mendapatkan makanan bergizi yang diperlukan untuk pertumbuhan janin dan anak.
- Pendidikan Gizi: Kurangnya pendidikan dan informasi tentang pentingnya gizi seimbang selama kehamilan dapat membuat ibu kurang memperhatikan pola makan mereka.
- Pendidikan: Memberikan pendidikan tentang pentingnya nutrisi seimbang kepada ibu hamil dan menyusui melalui program kesehatan masyarakat.
- Konseling: Konseling gizi yang teratur untuk ibu hamil dapat membantu mereka memahami dan memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.
- Suplemen Gizi: Distribusi suplemen vitamin dan mineral seperti asam folat, zat besi, dan kalsium untuk ibu hamil dan menyusui di daerah yang kekurangan gizi.
- Fortifikasi Makanan: Fortifikasi bahan makanan pokok dengan mikronutrien penting dapat membantu meningkatkan asupan nutrisi.
- Bantuan Pangan: Program bantuan pangan yang menyediakan makanan bergizi untuk keluarga dengan ibu hamil dan anak-anak kecil.
- Pertanian Keluarga: Mendukung program pertanian keluarga untuk menanam sayuran dan buah-buahan sendiri dapat meningkatkan akses ke makanan bergizi.
- Pemeriksaan Kehamilan: Meningkatkan akses dan kualitas pemeriksaan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan janin.
- Layanan Kesehatan: Menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau dan mudah diakses untuk ibu hamil dan menyusui.
Baca Juga: Mengenal tentang Stunting dan Upaya Pencegahan Oleh KemenPPPA
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR