Nakita.id - Stunting adalah kondisi yang terjadi ketika pertumbuhan fisik anak tidak sesuai dengan usianya, biasanya disebabkan oleh kekurangan gizi kronis.
Kondisi ini dapat memiliki dampak jangka panjang tidak hanya pada kesehatan fisik anak, tetapi juga pada kesehatan mental dan psikososial mereka.
Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang bagaimana stunting berdampak pada kesehatan mental anak, melansir dari berbagai sumber.
Stunting adalah masalah gizi kronis yang terjadi pada anak-anak sebagai hasil dari kurangnya asupan gizi yang mencukupi, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak masa kehamilan hingga usia 2 tahun.
Kondisi ini dapat menyebabkan pertumbuhan tubuh yang terhambat, sehingga anak tidak mencapai tinggi badan dan berat badan yang seharusnya sesuai dengan usianya.
Stunting tidak hanya memengaruhi fisik anak tetapi juga berpotensi menyebabkan dampak yang signifikan pada kesehatan mental dan psikososial mereka.
Berikut beberapa dampak yang mungkin terjadi:
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung mengalami keterlambatan dalam perkembangan kognitif mereka.
Kurangnya gizi yang mencukupi dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kemampuan kognitif seperti daya ingat, pemecahan masalah, dan kemampuan belajar.
Kondisi gizi yang tidak mencukupi dapat memengaruhi kemampuan anak untuk berkonsentrasi dan fokus.
Anak-anak stunting mungkin mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian mereka pada tugas-tugas sekolah atau aktivitas belajar lainnya.
Baca Juga: Mengapa Stunting Berdampak pada Terganggunya Masa Depan Anak?
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR