Anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.
Ketidakseimbangan gizi yang terjadi selama masa kritis pertumbuhan dapat mempengaruhi regulasi emosi dan respons stres anak.
Keterlambatan pertumbuhan fisik dan kognitif dapat mempengaruhi kemandirian dan interaksi sosial anak.
Anak-anak stunting mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan mengembangkan keterampilan sosial yang sehat.
Untuk mengurangi dampak stunting pada kesehatan mental anak, langkah-langkah pencegahan dan penanganan diperlukan:
- Peningkatan Gizi Anak: Memberikan asupan gizi yang cukup selama masa kritis pertumbuhan, terutama dengan memperhatikan nutrisi yang seimbang dan bergizi.
- Pendidikan Gizi dan Kesehatan Masyarakat: Memberikan pendidikan kepada orang tua dan masyarakat tentang pentingnya gizi yang seimbang bagi anak-anak sejak dini.
- Akses Terhadap Layanan Kesehatan: Memastikan akses yang mudah dan terjangkau terhadap layanan kesehatan, terutama bagi keluarga yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan ekonomi.
Stunting adalah masalah serius yang mempengaruhi tidak hanya pertumbuhan fisik anak tetapi juga kesehatan mental dan psikososial mereka.
Kurangnya gizi yang mencukupi selama masa kritis pertumbuhan dapat menghambat perkembangan kognitif, meningkatkan risiko gangguan mental, dan mempengaruhi kemandirian sosial anak.
Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan stunting perlu diprioritaskan untuk memastikan anak-anak mendapatkan akses gizi yang cukup dan mendukung perkembangan kesehatan holistik mereka.
Baca Juga: Mengenal tentang Stunting dan Upaya Pencegahan Oleh KemenPPPA
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR