Untuk mengetahui apakah seseorang kelebihan asupan gula, berat badan tidak dapat menjadi satu-satunya patokan.
Beberapa pemeriksaan perlu dilakukan agar bisa menilai kadar gula dalam tubuh.
Namun, dr. Cut Nurul mengatakan ada satu ciri yang perlu diwaspadai menjadi tanda kelebihan gula.
“Salah satu tanda yang dapat menunjukkan adanya kelebihan gula sehingga tubuh mulai jenuh (resistensi insulin) adalah munculnya "daki" di leher dan lipat ketiak atau lipat tubuh lainnya. Dalam medis, kondisi ini disebut sebagai acanthosis nigricans.” jelas dr. Cut Nurul.
Obesitas rupanya bukan menjadi satu-satunya dampak buruk yang terjadi akibat konsumsi gula berlebih.
“Dampak jangka pendek dari asupan gula yang berlebih dalam tubuh adalah kegemukan yang berlanjut menjadi diabetes melitus (kencing manis).
Kondisi ini dapat pula menjadi penyakit sindrom metabolik yang ditandai dengan hipertrigliseridemia, hipertensi, serta lingkar perut di atas normal,” kata dr. Cut Nurul.
Untuk mencegah obesitas terjadi, salah satu cara yang paling sederhana adalah memerhatikan kadar gula dalam makanan yang kita konsumsi setiap harinya.
Agar tidak berlebihan, Moms perlu melihat kandungan setiap makanan dan minuman, terutama makanan dan minuman dalam kemasan yang memiliki label fakta nutrisi (nutrition facts label).
“Jika mengandung sukrosa atau high fructose corn syrup, maka makanan atau minuman tersebut termasuk jenis yang mengandung gula tambahan dan tidak disarankan untuk dikonsumsi Si Kecil.” ujar dr. Cut Nurul.
Selain itu, Moms juga bisa mencari alternatif pengganti gula.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR