- Rasa gatal atau iritasi di area genital
- Bau tidak sedap
- Nyeri atau kram panggul
- Perdarahan di luar siklus menstruasi
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Demam atau tanda infeksi lainnya
Penanganan keputihan berwarna cokelat tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
1. Pantau Siklus Menstruasi: Jika keputihan cokelat terjadi setelah menstruasi, kemungkinan besar ini adalah hal normal. Namun, jika terjadi di luar siklus, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
2. Tes Infeksi: Jika keputihan berwarna cokelat disertai gejala infeksi seperti bau tidak sedap atau nyeri, segera lakukan tes untuk memastikan ada tidaknya infeksi menular seksual.
3. Perubahan Gaya Hidup: Menghindari penggunaan produk kewanitaan yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras dapat mencegah iritasi. Memakai pakaian dalam berbahan katun yang longgar juga membantu menjaga kebersihan area genital.
4. Konsultasi Medis: Jika keputihan berwarna cokelat disertai gejala yang mengkhawatirkan seperti perdarahan tidak teratur atau nyeri panggul, segera temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan seperti Pap smear atau ultrasonografi mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi penyebabnya.
5. Pengobatan Medis: Jika penyebabnya adalah infeksi, dokter akan meresepkan antibiotik atau antijamur. Jika terdapat polip atau fibroid, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan medis seperti operasi.
Baca Juga: Tanda Warna Keputihan yang Normal dan Tidak Normal, Ini yang Perlu Moms Tahu
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR