Istri dari kuli bangunan ini menyebutkan, pihak medis menyebut, tangan anaknya membiru karena ada gejala jantung dan paru-paru.
Kemudian anaknya disebut meninggal karena alergi pembiusan.
"Kata mereka anak saya (meninggal karena) alergi pembiusan," sebutnya.
Menduga ada hal janggal, dia langsung mempertanyakan rekam medis anaknya.
Namun, tim medis tidak berkenan dengan alasan privasi dan belum bisa mengeluarkan surat tersebut.
Dengan rasa kesal bercampur pilu, Rika membawa jenazah anaknya pulang ke rumahnya.
Anaknya dimakamkan pada Sabtu (29/6/2024).
Kini, dia meminta pertanggungjawaban dari rumah sakit.
"Kami menduga ini malpraktik. Karena anak saya datang dengan kondisi sehat, mau operasi bibir sumbing tapi tak jadi karena ujungnya meninggal. Kami ingin rumah sakit bertanggungjawab atas hal ini," tutup Rika.
Kompas.com telah mendatangi RSU Mitra Sejati untuk mengkonfirmasi terkait kejadian tersebut.
Akan tetapi, tim humas dan legal RSU Mitra Sejati tidak berada di lokasi.
Satpam RSU Mitra Sejati pun menyarankan agar menjumpai tim humas besok.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Balita Meninggal Diduga karena Malpraktik di Medan, Keluarga Bingung, RS Bungkam"
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR