Nakita.id - Ngedumel, atau kebiasaan mengeluh secara berlebihan, sering dianggap sebagai cara melepaskan ketegangan atau mengungkapkan ketidakpuasan.
Namun, kebiasaan ini bisa memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental dan tubuh kita. Berikut adalah beberapa bahaya ngedumel yang perlu diwaspadai, melansir dari Psychology Today.
Mengeluh terus-menerus dapat meningkatkan tingkat stres seseorang.
Ketika kita ngedumel, kita cenderung fokus pada hal-hal negatif, yang dapat memperburuk suasana hati dan mempertinggi hormon stres seperti kortisol.
Tingginya kadar kortisol dalam tubuh bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, seperti tekanan darah tinggi, gangguan tidur, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Ngedumel bisa mengakibatkan perasaan cemas dan depresi.
Kebiasaan ini membuat kita terus-menerus merenungi hal-hal buruk, yang dapat memperparah gejala kecemasan dan depresi.
Mengeluh tanpa mencari solusi hanya akan memperburuk perasaan negatif, membuat kita merasa terjebak dalam lingkaran setan tanpa jalan keluar.
Kebiasaan ngedumel tidak hanya mempengaruhi diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitar kita.
Teman, keluarga, dan rekan kerja bisa merasa jenuh dan terganggu dengan sikap negatif yang terus-menerus. Ini dapat merusak hubungan interpersonal dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat, baik di rumah maupun di tempat kerja.
Orang yang sering ngedumel cenderung memiliki pandangan yang pesimis, yang dapat menghambat motivasi dan produktivitas.
Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, Padahal Sepenting Ini Peran Suami Mendampingi Istri Setelah Melahirkan
Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif, Kenali dan Awasi Agar Tidak Disalahartikan
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR