Dampak: Mengonsumsi gula berlebih dapat menyebabkan obesitas pada ibu, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan perkembangan janin yang terganggu.
Lemak trans dan lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan komplikasi kehamilan, serta mengganggu asupan nutrisi yang sehat.
Contoh: Makanan yang digoreng, margarin, dan makanan olahan tinggi lemak.
Dampak: Lemak tidak sehat dapat menggantikan asupan lemak sehat yang diperlukan untuk perkembangan otak janin dan kesehatan ibu.
Asam lemak omega-3 penting untuk perkembangan otak dan mata janin. Kekurangan omega-3 selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan neurologis anak.
Contoh: Ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna, serta biji chia dan flaxseed adalah sumber omega-3 yang baik.
Dampak: Kekurangan omega-3 dapat mempengaruhi perkembangan kognitif dan motorik anak, serta meningkatkan risiko stunting.
Kafein dapat mengganggu penyerapan zat besi dan nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan selama kehamilan.
Contoh: Kopi, teh, minuman energi, dan cokelat.
Dampak: Konsumsi kafein berlebih dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil, yang berisiko mempengaruhi pertumbuhan janin.
Serat sangat penting untuk pencernaan yang sehat dan mencegah sembelit selama kehamilan. Kekurangan serat dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan asupan nutrisi secara keseluruhan.
Baca Juga: Bagaimana Mengetahui Stunting pada Bayi yang Baru Lahir? Ini Faktanya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR