Nakita.id - Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi kronis.
Anak yang stunting memiliki tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan dengan anak seusianya dan sering kali mengalami keterlambatan perkembangan fisik dan kognitif.
Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap risiko stunting adalah tingkat pendidikan orang tua, terutama ibu.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagaimana pendidikan orang tua, khususnya yang kurang berpendidikan, dapat memengaruhi risiko anak lahir stunting.
Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan rendah mungkin memiliki pengetahuan yang terbatas tentang pentingnya nutrisi dan kesehatan selama kehamilan dan masa kanak-kanak.
Pemahaman yang kurang tentang gizi seimbang, pentingnya pemberian ASI eksklusif, dan makanan pendamping ASI yang tepat dapat mengakibatkan kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Pendidikan yang rendah sering kali berkaitan dengan keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan.
Orang tua yang kurang berpendidikan mungkin kurang sadar akan pentingnya pemeriksaan kehamilan rutin, imunisasi, dan pemantauan pertumbuhan anak.
Kurangnya akses ini dapat menyebabkan deteksi dan intervensi dini yang tertunda terhadap masalah kesehatan dan gizi yang dapat menyebabkan stunting.
Tingkat pendidikan yang rendah sering kali dikaitkan dengan tingkat pendapatan yang lebih rendah.
Keterbatasan ekonomi dapat mempengaruhi kemampuan orang tua untuk menyediakan makanan bergizi, lingkungan hidup yang sehat, dan perawatan kesehatan yang memadai bagi anak-anak mereka.
Baca Juga: 7 Makanan Pemicu Stunting yang Kerap Dikonsumsi Oleh Ibu Hamil
Kekurangan sumber daya ini dapat meningkatkan risiko anak mengalami kekurangan gizi dan, pada akhirnya, stunting.
Orang tua yang lebih terdidik cenderung lebih sadar akan pentingnya stimulasi dini dan pola asuh yang mendukung perkembangan anak.
Mereka mungkin lebih cenderung terlibat dalam aktivitas yang mendukung perkembangan kognitif dan emosional anak, seperti membaca, bermain, dan berbicara dengan anak-anak mereka.
Sebaliknya, orang tua dengan pendidikan rendah mungkin kurang memahami pentingnya pola asuh yang mendukung perkembangan ini, yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Tingkat pendidikan orang tua juga mempengaruhi pengetahuan dan praktik mereka tentang sanitasi dan kebersihan.
Lingkungan yang tidak bersih dan kebiasaan higienis yang buruk dapat meningkatkan risiko infeksi dan penyakit pada anak, yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan berkontribusi terhadap stunting.
Orang tua yang kurang berpendidikan mungkin kurang memahami pentingnya sanitasi dan kebersihan dalam mencegah penyakit.
Untuk mengatasi risiko stunting yang disebabkan oleh rendahnya pendidikan orang tua, beberapa strategi berikut dapat diimplementasikan:
1. Peningkatan Akses Pendidikan
Meningkatkan akses pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan dapat membantu memastikan bahwa calon ibu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk merawat anak-anak mereka dengan baik.
2. Edukasi Gizi dan Kesehatan
Program edukasi gizi dan kesehatan yang ditargetkan pada orang tua, terutama ibu, dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang pentingnya nutrisi dan kesehatan selama kehamilan dan masa kanak-kanak.
3. Pelayanan Kesehatan yang Terjangkau
Memastikan akses yang lebih mudah dan terjangkau terhadap layanan kesehatan, termasuk pemeriksaan kehamilan, imunisasi, dan pemantauan pertumbuhan anak, sangat penting untuk pencegahan stunting.
Baca Juga: Alasan Stunting Harus Segera Ditangani dan Risiko Jika Terlambat
4. Dukungan Ekonomi dan Sosial
Program dukungan ekonomi dan sosial untuk keluarga berpendapatan rendah dapat membantu mereka menyediakan makanan bergizi dan layanan kesehatan yang diperlukan untuk anak-anak mereka.
5. Promosi Sanitasi dan Kebersihan
Kampanye sanitasi dan kebersihan yang efektif dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan praktik kebersihan di kalangan orang tua, mengurangi risiko infeksi dan penyakit pada anak-anak.
Pendidikan orang tua, terutama ibu, memainkan peran penting dalam menentukan risiko anak lahir stunting.
Orang tua yang kurang berpendidikan mungkin memiliki pemahaman yang terbatas tentang gizi, kesehatan, dan pola asuh yang tepat, yang dapat meningkatkan risiko stunting pada anak-anak mereka.
Oleh karena itu, peningkatan pendidikan dan program-program yang mendukung pemahaman tentang kesehatan dan gizi dapat menjadi langkah penting dalam mencegah stunting dan memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal bagi anak-anak.
Baca Juga: Mengapa Angka Stunting Sulit Turun dan Upayanya Menurut Kemenkes
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR