Nakita.id - Di berbagai budaya, terutama di beberapa negara Asia, ada kepercayaan bahwa ibu menyusui sebaiknya menghindari konsumsi es atau minuman dingin.
Mitos ini sering didasarkan pada keyakinan tradisional dan kebiasaan turun-temurun yang menyatakan bahwa es dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan bayi yang disusui.
Namun, apakah ada dasar ilmiah untuk mitos ini?
Mengutip dari berbagai sumber, berikut penjelasannya.
Mitos ini seringkali berasal dari kepercayaan tradisional bahwa makanan dan minuman dingin dapat menyebabkan "penyakit dingin" atau memengaruhi keseimbangan tubuh.
Di beberapa budaya, suhu tubuh dianggap sangat penting untuk kesehatan, dan mengonsumsi sesuatu yang dingin bisa dianggap mengganggu keseimbangan ini.
Menurut pandangan medis modern, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa minuman dingin atau es berbahaya bagi ibu menyusui atau bayi mereka.
Sistem pencernaan ibu menyusui bekerja seperti biasa, dan suhu minuman yang diminum tidak mempengaruhi kualitas atau suhu ASI yang diproduksi.
ASI diproduksi oleh kelenjar susu dan tidak dipengaruhi oleh suhu makanan atau minuman yang dikonsumsi ibu.
Beberapa orang percaya bahwa jika ibu mengonsumsi es atau minuman dingin, ASI yang dihasilkan akan terlalu dingin bagi bayi.
Baca Juga: Benarkah Ibu Menyusui Tidak Boleh Mandi Malam Hari karena Bisa Menyebabkan Penyakit?
Namun, tubuh manusia secara otomatis menyesuaikan suhu ASI agar sesuai dengan kebutuhan bayi, memastikan bahwa ASI selalu pada suhu yang tepat.
Satu-satunya alasan yang mungkin masuk akal untuk menghindari es atau minuman dingin adalah jika ibu memiliki masalah kesehatan tertentu.
Misalnya seperti sensitivitas terhadap suhu dingin atau gangguan pencernaan yang dapat diperburuk oleh makanan atau minuman dingin.
Namun, ini lebih merupakan pengecualian daripada aturan umum.
Secara umum, tidak ada alasan medis yang kuat untuk melarang ibu menyusui mengonsumsi es atau minuman dingin.
Yang terpenting adalah ibu menyusui menjaga kesehatannya dengan mengonsumsi makanan bergizi, cukup minum air, dan beristirahat dengan cukup.
Jika ada kekhawatiran khusus, sebaiknya ibu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.
Dalam hal mitos dan kebiasaan turun-temurun, penting untuk selalu mengevaluasi apakah ada dasar ilmiah yang mendukungnya.
Dalam kasus ini, mitos tentang bahaya es bagi ibu menyusui tidak didukung oleh bukti ilmiah dan lebih merupakan kepercayaan budaya yang bisa ditinjau kembali berdasarkan informasi medis yang terbaru.
Baca Juga: Mitos Ibu Menyusui Tidak Boleh Makan Labu Kuning, Simak Faktanya
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR