Kebutuhan Emosional: Anak yang merasa tidak aman atau tidak dicintai mungkin mengekspresikan perasaan tersebut melalui perilaku pembangkang.
Tekanan Teman Sebaya: Anak mungkin menunjukkan perilaku pembangkang untuk menyesuaikan diri dengan teman-teman mereka yang juga menunjukkan perilaku serupa.
Pengaruh Negatif: Lingkungan teman sebaya yang tidak sehat atau terlibat dalam perilaku negatif dapat mempengaruhi anak untuk berperilaku sama.
Masalah Akademis: Kesulitan dalam belajar atau menghadapi tuntutan akademis yang tinggi dapat menyebabkan anak merasa frustrasi.
Hal tersebut membuatnya mengekspresikannya melalui perilaku pembangkang.
Hubungan dengan Guru: Hubungan yang buruk dengan guru atau staf sekolah dapat membuat anak merasa tidak dihargai atau dipahami, yang bisa memicu perilaku menentang.
Komunikasi yang Baik: Bicaralah dengan anak secara terbuka dan jujur.
Dengarkan perasaan dan kekhawatiran mereka tanpa menghakimi.
Penerapan Aturan yang Konsisten: Terapkan aturan dan batasan yang jelas dan konsisten.
Pastikan anak memahami konsekuensi dari tindakan mereka.
Perhatian dan Kasih Sayang: Berikan perhatian dan kasih sayang yang cukup kepada anak.
Baca Juga: Hari Anak Nasional 2024: Penerapan Digital Parenting dan Cara Tepat Membentuk Karakter Anak
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR