Nakita.id - Kehamilan dan menyusui adalah fase penting dalam kehidupan seorang wanita.
Setelah melahirkan, banyak wanita mempertimbangkan metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Namun, banyak ibu menyusui yang khawatir tentang keamanan penggunaan metode kontrasepsi atau KB (Keluarga Berencana) selama masa menyusui.
Artikel ini akan membahas apakah boleh menggunakan KB saat menyusui, jenis KB yang aman, dan tips memilih metode yang tepat, mengutip dari berbagai sumber.
Jawabannya adalah iya, ibu menyusui boleh menggunakan KB.
Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar metode kontrasepsi yang dipilih tidak mengganggu produksi ASI (Air Susu Ibu) dan tetap aman untuk bayi.
Metode ini berdasarkan prinsip bahwa menyusui secara eksklusif dapat menunda ovulasi dan menstruasi, sehingga mencegah kehamilan.
LAM efektif jika ibu menyusui secara eksklusif, bayi berusia kurang dari 6 bulan, dan belum mengalami menstruasi setelah melahirkan.
Pil ini hanya mengandung hormon progestin tanpa estrogen, sehingga tidak mempengaruhi produksi ASI.
Mini pill aman digunakan oleh ibu menyusui, tetapi harus diminum setiap hari pada waktu yang sama untuk efektivitas yang optimal.
Implan adalah batang kecil yang dimasukkan di bawah kulit lengan atas.
Baca Juga: KB Implan untuk Ibu Menyusui: Berikut Kelebihan VS Kekurangan
Mengandung hormon progestin yang dilepaskan secara bertahap, implan efektif mencegah kehamilan hingga 3-5 tahun dan aman untuk ibu menyusui.
IUD adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim.
Ada dua jenis IUD: hormonal dan non-hormonal (tembaga).
Keduanya aman untuk ibu menyusui dan memiliki efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan.
Suntikan KB seperti Depo-Provera mengandung hormon progestin dan diberikan setiap 3 bulan sekali.
Metode ini aman untuk ibu menyusui dan efektif dalam mencegah kehamilan.
Kondom adalah metode kontrasepsi non-hormonal yang aman digunakan selama menyusui.
Kondom juga melindungi dari infeksi menular seksual (IMS).
Pil ini mengandung hormon estrogen dan progestin.
Estrogen dapat mengurangi produksi ASI, sehingga tidak disarankan untuk ibu menyusui, terutama dalam 6 bulan pertama setelah melahirkan.
Metode seperti patch kontrasepsi dan cincin vagina yang mengandung estrogen juga sebaiknya dihindari selama menyusui.
Baca Juga: 3 Rekomendasi KB Ibu Menyusui Aman dan Efektif, Tak Pengaruhi ASI
Sebelum memutuskan metode KB, konsultasikan dengan dokter atau bidan untuk mendapatkan saran yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan dan kebutuhan Moms.
Pilih metode yang sesuai dengan kenyamanan dan gaya hidup.
Misalnya, jika Moms sulit mengingat untuk minum pil setiap hari, implan atau IUD mungkin lebih cocok.
Perhatikan bagaimana tubuh Moms merespons metode KB yang dipilih.
Jika ada efek samping yang mengganggu atau produksi ASI berkurang, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mencari alternatif.
Jika Moms berhenti menyusui atau beralih ke metode menyusui campuran, diskusikan dengan dokter kapan waktu yang tepat untuk beralih ke metode KB lain yang mungkin lebih efektif.
Menggunakan KB saat menyusui adalah hal yang diperbolehkan dan penting untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Ada berbagai metode KB yang aman dan efektif untuk ibu menyusui, seperti pil progestin-only, implan, IUD, dan suntikan KB.
Namun, penting untuk menghindari metode kontrasepsi yang mengandung estrogen karena dapat mengganggu produksi ASI.
Selalu konsultasikan dengan tenaga medis untuk memilih metode KB yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan.
Baca Juga: Supaya ASI Tetap Lancar, Berikut KB Untuk Ibu Menyusui yang Aman
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR