Nakita.id - Kencing manis, atau lebih dikenal sebagai diabetes mellitus, adalah kondisi kronis yang mempengaruhi bagaimana tubuh memproses gula darah (glukosa).
Salah satu gejala yang tidak biasa namun sering disebutkan dalam konteks diabetes adalah kencing yang dikerumuni semut.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang mengapa hal ini bisa terjadi, ciri-ciri lain dari diabetes, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola kondisi ini.
Alasan utama mengapa kencing manis dikerumuni semut adalah karena adanya glukosa (gula) dalam urine.
Pada orang yang sehat, ginjal menyaring glukosa dari darah dan mengembalikannya ke tubuh.
Namun, pada penderita diabetes, kadar glukosa dalam darah bisa sangat tinggi sehingga ginjal tidak mampu menyerap semua glukosa. Akibatnya, glukosa ini bocor ke dalam urine.
Semut tertarik pada gula karena gula adalah sumber energi yang sangat baik.
Ketika urine mengandung glukosa, semut akan tertarik pada bau manis dan mengerumuni area tersebut.
Ini bisa menjadi tanda yang sangat mencolok bagi penderita diabetes yang belum menyadari kondisinya.
Selain urine yang dikerumuni semut, ada banyak tanda dan gejala lain yang dapat menunjukkan diabetes.
Penting untuk mengenali gejala-gejala ini untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Baca Juga: Kabar Baik bagi Penderita Kencing Manis, Kayu Manis Ternyata Dapat Menurunkan Kadar Gula Darah
Kadar glukosa yang tinggi dalam darah menyebabkan ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring dan menyerap glukosa.
Ketika ginjal tidak dapat mengatasi, glukosa dikeluarkan melalui urine, menarik lebih banyak air dan menyebabkan sering buang air kecil.
Karena sering buang air kecil, tubuh kehilangan banyak cairan, yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Akibatnya, penderita diabetes merasa sangat haus dan terus-menerus ingin minum.
Meskipun kadar glukosa dalam darah tinggi, tubuh penderita diabetes tidak dapat menggunakan glukosa ini untuk energi karena kurangnya insulin atau resistensi insulin.
Ini menyebabkan tubuh merasa kekurangan energi, sehingga meningkatkan rasa lapar.
Ketika tubuh tidak bisa menggunakan glukosa untuk energi, ia akan mulai memecah lemak dan otot untuk energi, yang menyebabkan penurunan berat badan meskipun tidak ada perubahan dalam pola makan.
Kekurangan energi yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa dapat menyebabkan rasa lelah yang berkepanjangan dan kelelahan yang tidak dapat dijelaskan.
Kadar glukosa yang tinggi dapat menyebabkan lensa mata membengkak, yang dapat menyebabkan penglihatan kabur.
Ini sering kali merupakan salah satu tanda awal diabetes yang terlewatkan.
Kadar gula yang tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi.
Luka juga cenderung sembuh lebih lambat karena aliran darah yang tidak optimal dan kerusakan pada saraf.
Urine yang dikerumuni semut bisa menjadi salah satu tanda bahwa seseorang mungkin menderita diabetes.
Ini terjadi karena kadar glukosa yang tinggi dalam urine, yang menarik semut.
Selain itu, diabetes memiliki banyak gejala lain seperti sering buang air kecil, rasa haus dan lapar yang berlebihan, penurunan berat badan yang tidak dijelaskan, kelelahan, penglihatan kabur, dan infeksi yang sering.
Jika Moms atau seseorang yang Moms kenal mengalami gejala-gejala ini, sangat penting untuk mencari bantuan medis secepat mungkin.
Dengan diagnosis dini dan pengelolaan yang tepat melalui perubahan gaya hidup, pengobatan, dan pemantauan rutin, diabetes dapat dikelola dengan baik, dan komplikasi serius dapat dicegah.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR