Nakita.id - Menyusui adalah cara terbaik untuk memberikan nutrisi yang optimal bagi bayi.
Namun, ada kekhawatiran di kalangan ibu yang mengalami flu tentang apakah mereka harus berhenti menyusui atau melanjutkan.
Artikel ini akan membahas risiko dan bahaya yang mungkin timbul saat menyusui dalam kondisi flu, serta langkah-langkah mitigasi yang dapat diambil untuk melindungi bayi.
Flu atau influenza adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza.
Flu dapat menular melalui tetesan pernapasan saat seseorang yang terinfeksi bersin, batuk, atau berbicara.
Ibu yang menyusui dan menderita flu mungkin khawatir tentang menularkan virus kepada bayinya melalui ASI atau kontak dekat.
- Kontak Langsung
Bayi bisa terkena flu dari ibu melalui kontak langsung, terutama jika ibu tidak mengambil langkah-langkah pencegahan seperti mencuci tangan atau memakai masker.
- Tetesan Respirasi
Virus flu dapat menyebar melalui tetesan pernapasan yang terhirup oleh bayi saat ibu bersin atau batuk di dekatnya.
- Antibodi dalam ASI
Baca Juga: Jadi Kekhawatiran Para Busui, Bolehkah Ibu Menyusui Saat Alami Flu?
Menyusui sebenarnya dapat memberikan perlindungan tambahan bagi bayi.
ASI mengandung antibodi yang diproduksi oleh tubuh ibu sebagai respons terhadap infeksi.
Antibodi ini membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi dan melindungi mereka dari penyakit.
- Tidak Menularkan Virus Melalui ASI
Virus influenza tidak ditularkan melalui ASI.
Oleh karena itu, menyusui dapat dan harus dilanjutkan selama ibu melakukan tindakan pencegahan yang tepat.
Jika ibu mengalami flu, berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko penularan kepada bayi:
Mencuci tangan dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik sebelum menyentuh bayi atau menyusui dapat mengurangi risiko penularan virus.
Memakai masker saat menyusui atau berada di dekat bayi dapat membantu mencegah penyebaran tetesan pernapasan yang mengandung virus.
- Hindari Menyentuh Wajah: Hindari menyentuh wajah, terutama hidung dan mulut, serta hindari mencium bayi saat Moms sakit.
- Disinfeksi Permukaan: Rutin membersihkan permukaan yang sering disentuh seperti gagang pintu, mainan, dan permukaan meja dengan disinfektan.
Jika gejala flu parah, ibu dapat mempertimbangkan untuk memompa ASI dan memberikannya kepada bayi menggunakan botol.
Ini bisa mengurangi kontak langsung dan risiko penularan.
Memastikan ibu mendapatkan istirahat yang cukup untuk mempercepat proses penyembuhan.
Istirahat yang cukup juga membantu meningkatkan produksi ASI.
Jika ibu yang menyusui mengalami gejala flu yang parah, seperti demam tinggi, kesulitan bernapas, atau gejala lain yang mengkhawatirkan, segera hubungi dokter.
Dokter dapat memberikan saran terbaik tentang bagaimana melanjutkan menyusui dan merawat bayi dengan aman.
Menyusui saat mengalami flu memerlukan perhatian ekstra untuk mencegah penularan virus kepada bayi.
Namun, menyusui juga memberikan manfaat besar karena ASI mengandung antibodi yang dapat membantu melindungi bayi dari infeksi.
Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat seperti mencuci tangan secara teratur, memakai masker, dan menjaga kebersihan, ibu dapat melanjutkan menyusui dengan aman meskipun sedang sakit flu.
Jika ragu atau mengalami gejala parah, selalu konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan saran yang tepat.
Baca Juga: Angka Flu Singapura Meningkat di Indonesia, Ini Penyebab dan Gejalanya
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR