Kalikan total pendapatan bulanan dengan 0,2 untuk mendapatkan jumlah yang harus ditabung atau diinvestasikan.
Dengan pendapatan Rp 10 juta, Moms harus menyisihkan Rp 2 juta untuk tabungan dan investasi.
5. Catat dan Monitor Pengeluaran
Penting untuk mencatat semua pengeluaran agar bisa memastikan bahwa kalian tetap dalam batas yang ditentukan.
Moms bisa menggunakan aplikasi keuangan atau membuat catatan manual untuk memonitor pengeluaran.
Misalkan Andi memiliki pendapatan bulanan sebesar Rp 15 juta. Berdasarkan konsep pengeluaran 50/30/20, berikut adalah cara Andi mengalokasikan pendapatannya:
- 50% untuk Kebutuhan Pokok (Rp 7,5 juta): Biaya makan, sewa rumah, utilitas, transportasi, dan kebutuhan dasar lainnya.
- 30% untuk Keinginan (Rp 4,5 juta): Hiburan, makan di luar, belanja, hobi, dan kegiatan rekreasi lainnya.
- 20% untuk Tabungan dan Investasi (Rp 3 juta): Menabung di rekening tabungan, investasi di saham atau reksa dana, dan membayar utang.
Dengan mengikuti pembagian ini, Andi dapat mengelola keuangannya dengan lebih baik, memastikan bahwa semua kebutuhan pokok terpenuhi, masih bisa menikmati hidup, dan juga menyiapkan masa depan finansial yang lebih baik.
Mengelola keuangan pribadi dengan konsep pengeluaran 50/30/20 adalah metode yang sederhana dan efektif.
Baca Juga: Tips Atur Keuangan Keluarga, Aman Sampai Akhir Bulan dan Bebas Utang
Dengan membagi pendapatan ke dalam tiga kategori utama - kebutuhan pokok, keinginan, dan tabungan/investasi - Moms bisa memastikan bahwa keuangan dalam keadaan sehat dan seimbang.
Meskipun ada tantangan dalam menerapkannya, dengan disiplin dan penyesuaian yang tepat, metode ini bisa membantu kalian mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Selalu ingat untuk memprioritaskan kebutuhan, disiplin dalam menabung, dan terus mengevaluasi pengeluaran agar tetap pada jalur yang benar.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR