Nakita.id - Angin duduk atau yang dikenal dalam dunia medis sebagai angina pectoris adalah kondisi di mana terjadi nyeri dada akibat kurangnya pasokan oksigen ke otot jantung.
Kondisi ini sering kali menjadi tanda awal dari penyakit jantung koroner, yang merupakan penyebab utama serangan jantung.
Menariknya, pria lebih sering mengalami serangan angin duduk dibandingkan wanita.
Artikel ini akan membahas mengapa pria lebih rentan terhadap angin duduk, apa saja ciri-cirinya, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pria lebih sering mengalami serangan angin duduk dibandingkan wanita, terutama pada usia produktif.
Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada perbedaan ini:
Estrogen, hormon yang dominan pada wanita, memiliki efek protektif terhadap jantung.
Hormon ini membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan mencegah penumpukan plak di arteri.
Setelah menopause, ketika kadar estrogen menurun, risiko wanita terhadap penyakit jantung meningkat, tetapi masih tetap lebih rendah dibandingkan pria pada usia yang sama.
Pria cenderung memiliki gaya hidup yang lebih berisiko, seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebih, serta kurangnya aktivitas fisik.
Merokok, khususnya, adalah salah satu faktor utama yang meningkatkan risiko angin duduk karena dapat merusak dinding arteri dan mempercepat aterosklerosis (penumpukan plak di arteri).
Baca Juga: Pertolongan Pertama Angin Duduk pada Anak, Kapan Harus Dibawa ke Dokter?
Pria sering kali menghadapi tekanan pekerjaan dan sosial yang lebih besar, yang dapat menyebabkan stres kronis.
Stres ini meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, sehingga memperburuk kondisi arteri dan meningkatkan risiko angin duduk.
Pria juga lebih rentan mengalami kondisi seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes tipe 2, dan obesitas, yang semuanya merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan angin duduk.
Mengenali ciri-ciri angin duduk sangat penting untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat waktu.
Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang umum terjadi pada pria yang mengalami angin duduk:
Gejala yang paling khas dari angin duduk adalah nyeri atau ketidaknyamanan di dada, yang sering digambarkan sebagai rasa tertekan, berat, atau terbakar.
Nyeri ini biasanya terjadi di tengah atau di sisi kiri dada dan bisa menjalar ke bahu, lengan kiri, leher, rahang, atau punggung.
Karena kurangnya pasokan oksigen ke jantung, pria yang mengalami angin duduk mungkin merasa sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik atau dalam kondisi stres emosional.
Penderita angin duduk sering kali merasakan keringat dingin meskipun tidak sedang beraktivitas fisik berat. Ini adalah reaksi tubuh terhadap stres yang dialami oleh jantung.
Beberapa pria mungkin mengalami mual dan muntah sebagai respons terhadap nyeri dada yang intens.
Ini sering kali disertai dengan rasa tidak nyaman di perut bagian atas.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Angin Duduk: Ketahui Panduan Lengkapnya
Penurunan aliran darah ke otak dapat menyebabkan pusing atau bahkan pingsan pada pria yang mengalami angin duduk.
Sensasi jantung berdebar atau berdenyut cepat juga bisa menjadi tanda bahwa jantung sedang mengalami stres akibat kekurangan oksigen.
Gejala-gejala ini dapat bervariasi dalam intensitas dan durasi, tergantung pada tingkat keparahan angina dan kondisi kesehatan jantung secara keseluruhan.
Pada kasus angin duduk stabil, gejala biasanya dipicu oleh aktivitas fisik atau stres dan mereda dengan istirahat atau penggunaan obat-obatan seperti nitrogliserin.
Namun, pada angin duduk tidak stabil, gejala dapat terjadi tanpa pemicu yang jelas dan tidak hilang dengan istirahat, yang menandakan kondisi yang lebih serius dan memerlukan perhatian medis segera.
Mengabaikan atau salah menafsirkan gejala angin duduk dapat berakibat fatal.
Banyak pria yang mengira bahwa nyeri dada atau gejala terkait hanya karena kelelahan, masuk angin, atau masalah pencernaan, padahal bisa jadi itu adalah tanda-tanda awal serangan jantung.
Keterlambatan dalam mendapatkan perawatan medis bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada otot jantung atau bahkan kematian mendadak.
Untuk mengurangi risiko terkena angin duduk, penting bagi pria untuk menjalani gaya hidup sehat dan mengelola faktor-faktor risiko yang dapat dikendalikan.
Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil:
Merokok adalah salah satu penyebab utama penyakit jantung. Berhenti merokok dapat secara signifikan menurunkan risiko angin duduk.
Baca Juga: Terungkap! Penyebab Angin Duduk yang Mengejutkan dan Rahasia Mengatasi Masalahnya
Mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh, rendah garam, dan tinggi serat, serta memperbanyak buah dan sayuran, dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu mengendalikan berat badan, tekanan darah, dan kadar kolesterol, yang semuanya penting untuk mencegah angin duduk.
Mengembangkan teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga, serta mengatur waktu istirahat yang cukup, dapat membantu mengurangi stres yang berlebihan.
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah, sangat penting untuk mendeteksi dini dan mengelola kondisi yang dapat meningkatkan risiko angin duduk.
Pria memang lebih sering mengalami angin duduk dibandingkan wanita, terutama karena faktor hormonal, gaya hidup, dan kondisi kesehatan yang terkait.
Mengenali gejala angin duduk dan segera mencari pertolongan medis adalah kunci untuk mencegah komplikasi yang lebih serius, seperti serangan jantung.
Dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan mengelola faktor risiko, pria dapat mengurangi kemungkinan terkena angin duduk dan menjaga kesehatan jantung mereka di masa depan.
Jangan pernah meremehkan tanda-tanda yang mungkin menunjukkan adanya masalah pada jantung, karena pencegahan dan penanganan dini adalah cara terbaik untuk menjaga hidup yang sehat dan panjang.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Berikan Pengetahuan Mengenai Produksi Pakaian Dalam dengan Cara Edukatif, Rider Resmikan Establishment Underwear Factory di KidZania Jakarta
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR