Nakita.id – Ketika mempelajari alam dan seisinya, seolah tidak akan pernah ada habisnya.
Sejauh mata memandang alam, ada banyak sekali hal yang bisa mendulang decak kagum.
Berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar memiliki bentuk bunga, warna bunga, bahkan bentuk batang yang berbeda-beda.
Hal inilah yang dinamakan dengan keanekaragaman hayati.
Materi mengenai keanerahaman hayati termasuk dalam materi IPA kelas 10 SMA kurikulum merdeka.
Selain memelajari mengenai pengertian keaneragaman hayati, siswa juga mengenal lebih jauh tentang tingkatan dan manfaat kaneragaman hayai.
Keanekaragaman hayati dapat diartikan sebagai keberagaman yang ada pada mahkluk hidup.
Keberagaman dapat ditemukan pada tingkatan gen, spesies dan ekosistem.
Hal ini dapat terjadi akibat adanya faktor genetik atau keturunan dan perbedaan faktor lingkungan.
Berikut ini adalah uraian lengkap mengenai tingkatan keberagaman hayati pada tingkat gen, spesies, dan ekosistem.
Pernahkah kalian memerhatikan, mengapa ada banyak varietas pisang? Misalnya, ada pisang susu dan pisang tanduk.
Baca Juga: Pengertian, Sumber dan Manfaat Energi Tak Terbarukan, Materi IPA Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
Meskipun sama-sama merupakan pisang, tetapi bentuk, ukuran dan rasa pisang-pisang tersebut berbeda-beda.
Inilah yang disebut dengan keanekaragaman hayati tingkat gen. Keanekaragaman hayati tingkat gen adalah keanekaragaman yang ada dalam satu spesies.
Sebelumnya, telah disinggung mengenai buah pisang yang dalam satu spesies dapat memiliki beragam variasi gen.
Tapi, tahukah kalau sebenarnya buah pisang juga memiliki keanekaragaman pada tingkat jenis.
Keanekaragaman hayati tingkat jenis adalah keanekaragaman hayati yang terjadi antar spesies.
Coba perhatian pisang klutuk, pisang mas, dan pisang raja.
Meskipun ketiga-tiganya merupakan tanaman pisang, akan tetapi mereka berasal dari spesies yang berbeda.
Masing-masing spesies pisang tersebut memiliki perbedaan bentuk buah, ukuran buah dan rasa buah.
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah keanekaragaman hayati yang terjadi antar ekosistem.
Indonesia dengan bentang alamnya yang luas, memiliki beberapa ekosistem, seperti hutan hujan tropis, hutan bakau dan sabana.
Hutan hujan tropis dihuni oleh tumbuhan yang beranekaragam mulai dari yang berukuran kecil hingga pohon besar. Selain itu di hutan hujan tropis juga hidup beranekaragam hewan.
Baca Juga: Mengetahui Klasifikasi Sumber Daya Alam Organik dan Contohnya
Hutan bakau terletak di rawa atau pinggir pantai dan hanya ditumbuhi oleh tanaman mangrove. Hewan yang biasanya hidup di hutan mangrove ini adalah ikan dan burung laut.
Sedangkan, sabana adalah wilayah yang didominasi oleh tanaman jenis rumput. Hewan yang hidup di dalamnya juga cenderung mamalia kecil dan burung.
Ketiga ekosistem tersebut memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari jenis tanaman, jenis binatang, keadaan tanah, intensitas cahaya matahari dan curah hujan pada ketiga hutan tersebut.
Setelah memelajari berbagai tingkatan keaneragaman hayati, apa ya kira-kira manfaatnya pada manusia?
Keanekaragaman hayati bukan hanya memberikan manfaat langsung kepada manusia namun juga sangat penting dalam mempertahankan keberlangsungan ekosistem.
Sebagai contoh, hutan hujan tropis dengan keanekaragaman hayatinya yang tinggi, lebih mendukung untuk kelestarian ekosistem dibandingkan dengan ekosistem pertanian yang monokultur.
Berbeda dengan hutan hujan tropis, dengan adanya tanaman dan hewan yang beranekaragam maka kesempatan satu jenis hewan untuk meningkat populasinya dengan cepat menjadi berkurang.
Begitu pula, dengan daur materi yang berjalan secara alami tanpa campur tangan manusia.
Daun, ranting yang telah mati akan jatuh ke tanah kemudian diurai oleh jamur dan mikroorganisme lain yang ada di dalam tanah, sehingga tidak perlu dilakukan pemupukan pada lahan hutan hujan tropis.
Keanekaragaman hayati merupakan sumber pangan, sandang, papan, obat-obatan, bahan kecantikan dan ekonomi bagi manusia.
Selain itu juga, sebagai sumber ilmu pengetahuan dan plasma nutfah dalam pengembangan varietas unggul dari sebuah spesies, seperti varietas unggul padi Indragiri yang berasal dari varietas lokal Barumun dan Rojolele.
Baca Juga: Jenis Sumber Daya Alam Berdasarkan Habitat dan Contohnya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR