Tunjukkan kepada anak bahwa masalah dapat diselesaikan dengan komunikasi yang baik tanpa perlu bertengkar atau meninggikan suara.
Dengan demikian, anak akan belajar bahwa konflik adalah bagian normal dari kehidupan, tetapi harus diselesaikan dengan cara yang positif.
7. Mencari Bantuan Profesional
Jika trauma yang dialami anak tampak sangat mendalam dan tidak kunjung membaik, mungkin sudah saatnya untuk mencari bantuan profesional.
Konselor anak atau psikolog dapat membantu anak mengatasi trauma mereka dengan cara yang lebih terarah dan efektif.
Terapi bermain atau terapi seni sering digunakan untuk membantu anak mengekspresikan perasaan mereka dan mengatasi trauma.
Menghilangkan trauma anak akibat melihat orang tua bertengkar membutuhkan waktu dan kesabaran.
Dengan langkah-langkah yang tepat, seperti meminta maaf, memberikan penjelasan yang sederhana, mendengarkan, menunjukkan kasih sayang, mengajarkan pengelolaan emosi, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan, orang tua dapat membantu anak pulih dari trauma dan kembali merasa aman serta dicintai.
Penting juga untuk mencegah pertengkaran di depan anak dan menjaga keseimbangan emosional dalam keluarga.
Dengan begitu, anak akan tumbuh dalam lingkungan yang mendukung dan penuh kasih sayang, yang akan berdampak positif pada perkembangan mereka di masa depan.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR