Nakita.id - Bayi lahir prematur, atau sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, merupakan salah satu tantangan terbesar dalam dunia kesehatan ibu dan anak.
Kondisi ini bisa meningkatkan risiko komplikasi kesehatan serius bagi bayi, mulai dari masalah pernapasan, gangguan perkembangan, hingga risiko infeksi yang lebih tinggi.
Berbagai faktor dapat memicu kelahiran prematur, banyak di antaranya terkait dengan kondisi ibu selama kehamilan.
Memahami masalah-masalah yang dapat menyebabkan kelahiran prematur sangat penting bagi upaya pencegahan dan penanganan dini, mengutip dari MayoClinic.
Infeksi adalah salah satu penyebab utama kelahiran prematur.
Infeksi seperti infeksi saluran kemih, infeksi vagina, dan infeksi saluran pernapasan dapat menyebabkan peradangan pada rahim, memicu kontraksi, dan akhirnya menyebabkan kelahiran prematur.
Sangat penting bagi ibu hamil untuk segera mendapatkan penanganan medis jika mengalami gejala infeksi.
Preeklamsia adalah kondisi serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urin setelah 20 minggu kehamilan.
Kondisi ini dapat memengaruhi aliran darah ke plasenta, yang mengakibatkan bayi tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi.
Jika tidak ditangani dengan tepat, preeklamsia dapat menyebabkan kelahiran prematur sebagai upaya untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
Kelainan pada rahim, seperti bentuk rahim yang tidak normal atau adanya miom (tumor jinak), dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Baca Juga: 9 Tips Menyusui Bayi Prematur, Panduan Lengkap untuk Ibu Baru
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR