Tabloid-Nakita.com - Posisi tidur kita biasanya merupakan masalah kebiasaan, yang didasari oleh kenyamanan masing-masing orang. Misalnya, Mama mungkin terheran-heran dengan orang yang suka tidur telungkup, karena Mama membayangkan pasti akan sulit bernapas dengan posisi tersebut. Tetapi bagi orang yang bersangkutan, itulah posisi tidur yang paling nyaman buatnya.
Bagaimana dengan Mama? Apakah Mama terbiasa tidur dengan posisi telentang, menghadap ke kanan, atau ke kiri? Perlu Mama ketahui, jika Mama sedang hamil, sebaiknya menghindari tidur menghadap ke samping kanan, atau sambil menindih lengan kanan.
Para peneliti dari University of Auckland, Selandia Baru, mengungkapkan bahwa ibu hamil yang tidur menghadap ke kanan saat hamil tua berisiko mengalami kelahiran mati (keguguran setelah usia 20 minggu). Hasil studi ini diperoleh setelah mengamati perilaku tidur 155 perempuan yang bayinya meninggal ketika dilahirkan, dan 310 perempuan yang bayinya lahir selamat. Kelahiran mati terjadi karena aliran darah ke janin terhambat ketika ibu hamil tidur menghadap ke kanan dalam keadaan hamil tua.
Meskipun demikian, tidur menghadap ke samping kanan sebenarnya tidak berisiko ketika Mama tidak hamil. Bahkan ketika Mama mengalami tekanan darah tinggi, tidur menghadap ke kanan justru disarankan. Sebab, jantung (yang letaknya agak di sebelah kiri dada) mendapatkan sedikit ruang di rongga dada. Hal ini membantu menurunkan tekanan darah dan memperlambat detak jantung, yang sama-sama memberikan manfaat bagi orang dengan masalah jantung.
Tidur menghadap ke samping kanan atau kiri juga dianggap mampu meningkatkan pembersihan limbah otak, tulang belakang, dan sistem saraf. Pada akhirnya, kelak hal ini dapat membantu mencegah penyakit Alzheimer dan penyakit-penyakit neuro-degeneratif lainnya, demikian menurut peneliti dari Stony Brook University, Amerika.
Mulai sekarang, Mamil sepertinya perlu mengatur posisi tidur. Sebisa mungkin, jangan sampai ibu hamil tidur menghadap ke kanan ya. (Dini/The Daily Mail)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR