Terutama di Jakarta, di mana lalu lintas biasanya sudah padat, kondisi ini akan semakin memperburuk situasi.
Banyak warga yang terpaksa menunda perjalanan mereka atau mencari rute alternatif untuk menghindari titik-titik banjir.
Transportasi umum seperti bus dan kereta api pun tidak luput dari dampak ini, dengan beberapa jadwal perjalanan yang terpaksa ditunda atau dialihkan.
Bagi mereka yang bekerja dari rumah, listrik yang padam akibat cuaca buruk juga menjadi masalah tambahan yang harus dihadapi.
Selain banjir, potensi bencana alam lainnya seperti tanah longsor juga menjadi perhatian serius, terutama di daerah-daerah yang memiliki topografi berbukit dan curah hujan tinggi.
Di wilayah Jawa Barat, seperti Puncak dan Sukabumi, BMKG telah mengeluarkan peringatan khusus terkait potensi longsor yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari BMKG serta pemerintah setempat.
Bagi mereka yang tinggal di daerah rawan longsor, disarankan untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika intensitas hujan tidak kunjung reda.
Menanggapi potensi bahaya yang ditimbulkan oleh hujan lebat ini, pemerintah daerah dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) telah melakukan berbagai langkah antisipatif.
Salah satunya adalah dengan menyiagakan personel dan alat-alat berat di daerah-daerah yang rawan banjir dan longsor.
Selain itu, pemerintah juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, dan posko pengungsian siap digunakan jika terjadi keadaan darurat.
Baca Juga: Cuaca Jumat 23 Agustus 2024, Peringatan Cuaca Ekstrem Hujan Lebat!
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR