Hormon kehamilan, terutama progesteron, dapat meningkatkan suhu tubuh dan memicu lebih banyak keringat.
Keringat yang berlebihan, terutama di area kaki, dapat menyebabkan lingkungan yang lembap, yang ideal bagi pertumbuhan bakteri.
Bakteri ini adalah penyebab utama bau kaki yang tidak sedap.
Selama kehamilan, volume darah dalam tubuh wanita meningkat untuk mendukung pertumbuhan janin.
Peningkatan sirkulasi darah ini bisa membuat kaki menjadi lebih hangat, sehingga lebih mudah berkeringat.
Selain itu, beberapa wanita mengalami pembengkakan kaki selama kehamilan, yang juga dapat meningkatkan kelembapan di area tersebut dan berkontribusi terhadap bau kaki.
Ibu hamil sering kali mengalami perubahan selera makan dan mungkin mengonsumsi lebih banyak makanan tertentu yang dapat mempengaruhi bau tubuh, termasuk kaki.
Makanan pedas, bawang, atau makanan berlemak bisa memperburuk bau badan, termasuk bau kaki.
Kehamilan bisa membuat wanita merasa lebih cepat lelah, tetapi banyak yang tetap berusaha aktif dengan berjalan-jalan atau melakukan olahraga ringan.
Aktivitas fisik ini, ditambah dengan kelelahan yang dialami, bisa meningkatkan keringat di kaki dan menyebabkan bau tidak sedap.
Secara medis, bau kaki tidak dapat dianggap sebagai tanda pasti atau ciri kehamilan.
Baca Juga: Bau Kaki Bikin Tidak Pede? Ini Cara Menghilangkan Bau Kaki Secara Permanen
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR