Gantilah kaus kaki setidaknya sekali sehari, atau lebih sering jika kaki Anda banyak berkeringat.
Bedak kaki atau serbuk tawas dapat membantu menyerap kelembapan berlebih dan mengurangi bau.
Tawas, khususnya, memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri penyebab bau.
Pola makan yang seimbang dapat membantu mengurangi bau badan secara keseluruhan.
Hindari makanan yang bisa mempengaruhi bau tubuh, seperti bawang putih, bawang merah, dan makanan pedas.
Kelelahan bisa meningkatkan produksi keringat.
Pastikan Anda mendapatkan cukup istirahat dan tidur yang berkualitas selama kehamilan.
Jika bau kaki disertai dengan gejala lain seperti pembengkakan yang parah, nyeri, atau infeksi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Meskipun bau kaki biasanya bukan masalah serius, pembengkakan yang parah atau nyeri bisa menjadi tanda kondisi medis yang memerlukan perhatian, seperti preeklamsia atau infeksi.
Bau kaki bukanlah tanda atau ciri kehamilan yang dapat diandalkan.
Meskipun beberapa wanita mungkin mengalami bau kaki selama kehamilan, hal ini lebih disebabkan oleh perubahan fisiologis yang meningkatkan produksi keringat dan kelembapan di area kaki.
Baca Juga: Tidak Percaya Diri dengan Bau Kuku Kaki? Ini Cara Alami Mengatasinya
Untuk mengatasi bau kaki selama kehamilan, menjaga kebersihan kaki, memilih sepatu yang tepat, dan menghindari makanan yang dapat mempengaruhi bau badan adalah langkah-langkah yang efektif.
Jika ada kekhawatiran atau gejala yang tidak biasa, selalu lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR