Pemerintah daerah dan tim penanggulangan bencana harus bersiap siaga untuk merespons dengan cepat jika bencana terjadi.
Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca terkini dari BMKG melalui situs resmi, aplikasi, atau media sosial.
Informasi ini penting untuk mengetahui perkembangan cuaca dan langkah-langkah apa yang harus diambil.
Pemerintah daerah perlu memastikan bahwa sistem drainase di kota-kota dan wilayah rawan banjir berfungsi dengan baik untuk meminimalkan risiko banjir.
Hujan lebat yang diprediksi oleh BMKG tidak hanya berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, tetapi juga dapat mengganggu berbagai aktivitas masyarakat.
Curah hujan tinggi dapat menyebabkan genangan air di jalan-jalan utama, sehingga mengganggu lalu lintas.
Di daerah perbukitan, tanah longsor bisa menutup jalan dan memutus akses antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Banjir dan tanah longsor dapat merusak infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan.
Ini bisa menghambat mobilitas dan aktivitas ekonomi di wilayah terdampak.
Kondisi cuaca yang ekstrem juga dapat berdampak pada kesehatan masyarakat, terutama jika terjadi banjir yang menyebabkan air bersih menjadi langka dan penyakit yang ditularkan melalui air meningkat.
Pada Kamis, 29 Agustus 2024, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tentang potensi hujan lebat di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca Juga: Cuaca Sabtu 24 Agustus 2024, BMKG Beri Peringatan Cuaca Hujan Lebat
Masyarakat diimbau untuk waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan guna mengurangi risiko bencana yang dapat ditimbulkan oleh cuaca ekstrem.
Dengan mengikuti informasi cuaca dari BMKG dan bersiap siaga, dampak dari cuaca buruk ini dapat diminimalisir, menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Cuaca Kamis 15 Agustus 2024, BMKG Prediksi Hujan Lebat Terjadi
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR