Nakita.id - Bagaimana cara menghindari penipuan lewat WA (WhatsApp)? In berbagai hal yang perlu diketahui.
Dalam era digital yang semakin maju, aplikasi pesan instan seperti WA telah menjadi salah satu alat komunikasi paling populer di seluruh dunia.
Namun, popularitas ini juga menjadikannya sasaran empuk bagi para penipu yang ingin memanfaatkan celah keamanan untuk menipu pengguna.
Salah satu metode penipuan yang kerap digunakan adalah dengan mengirimkan link mencurigakan yang, ketika diklik, bisa berakibat fatal.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini cara-cara efektif untuk menghindari penipuan lewat WhatsApp, terutama dengan menghindari klik pada link-link mencurigakan.
1. Kenali Ciri-Ciri Link Mencurigakan
Penipu sering kali menggunakan link yang terlihat normal pada pandangan pertama, tetapi sebenarnya memiliki tujuan jahat. Ciri-ciri link mencurigakan yang harus diwaspadai antara lain:
- Domain Tidak Biasa
Link yang menggunakan domain tidak umum atau terlihat aneh, seperti "com.co" atau "xyz," bisa jadi adalah jebakan.
- Pemendek URL
Penggunaan pemendek URL (seperti bit.ly) bisa menutupi alamat sebenarnya dari link tersebut. Ini sering digunakan untuk menyembunyikan tujuan link yang mencurigakan.
Baca Juga: Apakah SPaylater Menangih Lewat WhatsApp dan Telepon? Moms Harus Tahu
- Ejaan dan Tata Bahasa yang Buruk
Pesan yang menyertakan link mencurigakan sering kali memiliki ejaan atau tata bahasa yang buruk, karena sering kali diterjemahkan secara otomatis atau dibuat oleh penipu yang tidak berbahasa asli targetnya.
2. Hindari Klik Link dari Sumber Tak Dikenal
Salah satu aturan utama dalam menjaga keamanan online adalah untuk tidak pernah mengklik link yang dikirim oleh orang tak dikenal atau nomor yang tidak tersimpan di kontak.
Bahkan jika link tersebut dikirim oleh orang yang dikenal, pastikan Moms mengonfirmasi terlebih dahulu dengan orang tersebut sebelum mengkliknya, terutama jika isi pesan tampak mencurigakan.
3. Verifikasi Informasi dengan Pengirim
Jika Moms menerima pesan yang mengandung link dari kontak yang Moms kenal, jangan ragu untuk memverifikasi informasi tersebut dengan pengirimnya.
Penipu kadang-kadang menggunakan akun yang diretas untuk mengirim link berbahaya kepada semua kontak di akun tersebut.
Dengan memverifikasi melalui panggilan telepon atau pesan di platform lain, Moms dapat memastikan bahwa link tersebut aman sebelum diklik.
4. Perbarui WhatsApp dan Sistem Operasi
Perangkat lunak yang tidak diperbarui menjadi salah satu celah yang dapat dimanfaatkan oleh penipu untuk menyebarkan malware atau mencuri data.
Baca Juga: Cara Bikin SIM yang Tidak Punya BPJS Kesehatan, WhatsApp ke Nomor Ini
Pastikan WhatsApp dan sistem operasi ponsel selalu diperbarui ke versi terbaru.
Pembaruan ini biasanya mencakup perbaikan keamanan yang penting untuk melindungi Moms dari ancaman terbaru.
5. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah
WhatsApp menyediakan fitur verifikasi dua langkah yang menambah lapisan keamanan pada akun Moms.
Dengan mengaktifkan fitur ini, setiap kali Moms ingin mendaftarkan ulang nomor telepon di WhatsApp, Moms harus memasukkan kode PIN enam digit yang Moms buat.
Ini akan membantu mencegah orang lain untuk mengakses akun WhatsApp Moms meskipun mereka memiliki nomor telepon.
6. Hati-Hati dengan Penawaran yang Terlalu Bagus untuk Menjadi Kenyataan
Penipu sering memanfaatkan keserakahan manusia dengan menawarkan hadiah atau diskon besar melalui pesan WhatsApp.
Biasanya, pesan ini akan mengarahkan Moms ke situs palsu yang meminta informasi pribadi atau keuangan.
Ingat, jika penawaran tersebut tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah penipuan. Jangan tergoda untuk mengklik link atau memberikan informasi apapun.
7. Jangan Berikan Informasi Pribadi Melalui Link
Baca Juga: Ciri-ciri WhatsApp Diretas yang Harus Moms Tahu, Awas Data Dicuri
Penipuan phishing sering kali mengarahkan korban ke situs web palsu yang terlihat seperti situs resmi, dengan tujuan untuk mencuri informasi pribadi seperti nomor kartu kredit, password, atau nomor identitas.
Hindari memberikan informasi pribadi melalui link yang dikirimkan via WhatsApp.
Jika Moms merasa perlu mengakses situs resmi, ketik alamat situs tersebut langsung di browser Moms daripada mengklik link yang diberikan.
8. Gunakan Aplikasi Keamanan
Beberapa aplikasi keamanan dapat membantu mendeteksi link berbahaya sebelum Moms mengkliknya.
Aplikasi ini dapat memberikan peringatan jika link yang Moms terima dalam pesan WhatsApp terdeteksi sebagai berbahaya.
Selain itu, aplikasi keamanan ini juga bisa memberikan perlindungan tambahan dengan memindai perangkat dari malware yang mungkin terinstal setelah mengklik link mencurigakan.
9. Laporkan dan Blokir Penipu
Jika Moms menerima pesan penipuan di WhatsApp, Moms bisa melaporkan dan memblokir nomor tersebut.
WhatsApp memiliki fitur pelaporan yang memungkinkan pengguna untuk melaporkan pesan yang dianggap berbahaya.
Dengan melaporkan penipuan tersebut, Moms membantu pihak WhatsApp untuk mengambil tindakan terhadap nomor penipu dan mencegah penipuan lebih lanjut.
Baca Juga: Ciri-ciri WhatsApp Diblokir Orang Lain, Salah Satunya Profil Tidak Bisa Dilihat
10. Edukasi Diri dan Orang di Sekitar
Mengetahui cara mengenali dan menghindari penipuan adalah langkah pertama untuk melindungi diri.
Bagikan informasi ini dengan teman, keluarga, dan rekan kerja untuk memastikan mereka juga aman dari penipuan.
Semakin banyak orang yang sadar akan ancaman ini, semakin kecil kemungkinan penipuan ini berhasil.
Penipuan melalui WhatsApp semakin marak seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna.
Dengan mengedukasi diri dan berhati-hati terhadap link mencurigakan, Moms dapat melindungi diri dari penipuan yang bisa merugikan secara finansial maupun data pribadi.
Ingatlah selalu untuk tidak sembarangan mengklik link, verifikasi informasi yang Moms terima, dan aktifkan langkah-langkah keamanan tambahan untuk menjaga akun tetap aman.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Moms dapat menikmati penggunaan WhatsApp dengan lebih tenang dan aman.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR