Nakita.id - Menghadapi masa kehamilan adalah momen yang penuh harapan dan kebahagiaan. Namun, tidak jarang ibu hamil mengalami stres akibat berbagai faktor, termasuk bullying.
Stres selama kehamilan bukanlah hal yang bisa dianggap sepele, terutama jika disebabkan oleh tekanan sosial atau perlakuan yang tidak menyenangkan dari orang lain.
Ketahui secara mendalam tentang bahaya stres pada ibu hamil yang disebabkan oleh bullying dan bagaimana cara mengatasinya.
Stres pada ibu hamil dapat muncul karena berbagai alasan, mulai dari kekhawatiran tentang kesehatan bayi hingga perubahan hormon yang mempengaruhi suasana hati.
Namun, ketika stres ini diperparah oleh bullying, baik secara verbal, fisik, atau melalui media sosial, dampaknya bisa jauh lebih serius.
Bullying pada ibu hamil bisa berbentuk ejekan, hinaan, kritik yang tidak konstruktif, atau bahkan perlakuan diskriminatif.
Kondisi ini dapat menyebabkan ibu hamil merasa tidak berharga, cemas, dan tertekan, yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalnya.
Ibu hamil yang mengalami stres berkepanjangan karena bullying berisiko lebih tinggi melahirkan bayi prematur. Stres dapat memicu kontraksi uterus yang mengarah pada persalinan dini.
Kelahiran prematur membawa banyak risiko, termasuk masalah pernapasan, gangguan perkembangan otak, dan masalah kesehatan lainnya pada bayi.
Stres yang dialami ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin di dalam rahim. Hormon stres seperti kortisol bisa menurunkan aliran darah ke plasenta, mengakibatkan berat badan bayi yang lebih rendah saat lahir.
Bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan seperti infeksi, masalah pernapasan, dan keterlambatan perkembangan.
Baca Juga: Ciri Ibu Hamil Kena Serangan Angin Duduk, Mirip Ciri Kehamilan Biasa
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR