Nakita.id - Makanan siap saji (fast food) telah menjadi bagian dari gaya hidup modern yang sulit dihindari.
Kepraktisannya membuat banyak orang, termasuk ibu hamil, memilih makanan jenis ini.
Namun, konsumsi makanan siap saji secara berlebihan selama kehamilan dapat membawa dampak negatif bagi ibu dan janin, termasuk meningkatkan risiko kelahiran stunting.
Stunting adalah kondisi di mana seorang anak mengalami pertumbuhan yang terhambat, biasanya ditandai dengan tinggi badan yang jauh di bawah rata-rata untuk usianya.
Stunting bukan hanya masalah fisik, tetapi juga bisa berdampak pada perkembangan otak dan kemampuan belajar anak di masa depan.
Salah satu penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
Makanan siap saji umumnya tinggi kalori, lemak jenuh, gula, dan garam, tetapi rendah nilai gizi penting seperti vitamin, mineral, dan serat.
Kandungan ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan berat badan berlebih, tetapi juga kekurangan gizi mikro yang esensial bagi perkembangan janin.
Beberapa nutrisi yang sering tidak tercukupi dalam pola makan yang didominasi oleh makanan siap saji meliputi:
Asam folat: Penting untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin.
Zat besi: Penting untuk pembentukan darah dan mencegah anemia.
Baca Juga: Berat Badan dan Tinggi Badan Anak Stunting: Pentingnya Pemantauan dan Penanganan Dini
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR