Bangunan yang dibangun sesuai dengan standar tahan gempa akan lebih mampu menahan getaran tanpa runtuh, sehingga dapat melindungi penghuninya dari cedera atau kematian.
Jika kalian tinggal di rumah yang lebih tua, pertimbangkan untuk melakukan renovasi atau perkuatan struktur, seperti memperkuat fondasi, memasang bracing pada dinding, dan memastikan atap dan langit-langit terpasang dengan kuat.
Rencana evakuasi yang baik adalah kunci untuk bertahan hidup saat gempa megathrust terjadi, terutama jika kalian tinggal di daerah pesisir yang rentan terhadap tsunami.
Pastikan Dads dan keluarga tahu jalur evakuasi yang paling cepat dan aman menuju tempat yang lebih tingg.
Pemerintah biasanya telah menetapkan rute-rute evakuasi dan lokasi-lokasi evakuasi yang aman.
Latihlah rencana evakuasi ini secara berkala dengan seluruh anggota keluarga untuk memastikan bahwa semua orang tahu apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat.
Sediakan tas darurat yang berisi perlengkapan penting untuk bertahan hidup setidaknya selama 72 jam setelah gempa.
Tas ini harus berisi air minum, makanan tahan lama, obat-obatan, senter, baterai, radio, pakaian hangat, masker, dan barang-barang penting lainnya.
Pastikan juga untuk menyimpan dokumen-dokumen penting dalam tas tahan air atau wadah yang aman.
Setiap anggota keluarga harus memiliki tas darurat sendiri, dan tempatkan tas-tas ini di lokasi yang mudah dijangkau.
Memahami teknik bertahan hidup selama gempa bisa menyelamatkan nyawa. Salah satu teknik yang paling umum adalah "Drop, Cover, and Hold On" (Menunduk, Berlindung, dan Bertahan).
Baca Juga: Kaleidoskop: Deretan Gempa Bumi yang Terjadi di Indonesia Sepanjang 2022
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR