- Mata cekung: Mata bayi terlihat cekung atau redup.
- Tidak ada air mata saat menangis: Bayi menangis tetapi tidak mengeluarkan air mata.
- Kulit tidak kembali ke posisi semula saat dicubit: Kulit bayi yang lambat kembali setelah dicubit juga menandakan dehidrasi.
- Nafas cepat: Nafas bayi menjadi cepat atau dangkal, yang dapat menjadi tanda kurangnya cairan dalam tubuh.
Jika bayi tampak sangat lemah, lesu, atau kurang responsif terhadap rangsangan sekitar, segera bawa bayi ke rumah sakit. Kondisi ini bisa menandakan bahwa dehidrasi sudah parah.
Muntah yang berwarna hijau atau mengandung darah merupakan tanda bahwa ada masalah serius di dalam saluran pencernaan bayi. Ini memerlukan perhatian medis segera.
Jika bayi muntah disertai dengan demam yang mencapai 38°C atau lebih tinggi, itu bisa menjadi tanda infeksi yang memerlukan perawatan lebih lanjut.
Bayi yang menolak minum ASI, susu formula, atau air, apalagi saat muntah terus-menerus, berisiko mengalami dehidrasi lebih cepat. Ini adalah kondisi darurat yang perlu segera ditangani di rumah sakit.
Jika bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi atau muntah berlebihan, ada beberapa langkah awal yang bisa dilakukan sebelum membawa bayi ke rumah sakit:
Tetap berikan cairan: Usahakan memberikan ASI atau susu formula dalam jumlah kecil namun sering. Jika bayi bisa menerima cairan, ini dapat membantu mencegah dehidrasi lebih lanjut.
Jaga posisi kepala bayi lebih tinggi: Saat muntah, pastikan kepala bayi berada pada posisi yang lebih tinggi untuk mencegah aspirasi (masuknya muntah ke paru-paru).
Jangan memaksa makan: Jika bayi menolak makanan, jangan memaksanya. Prioritaskan pemberian cairan hingga bayi merasa lebih baik.
Baca Juga: Lega dan Plong, Abdul Rozak Sebut Ayu Ting Ting Sudah Kembalikan Seserahan Lettu Fardhana
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR