Kepergian Faisal Basri merupakan kehilangan besar bagi dunia akademik dan ekonomi Indonesia.
Banyak kolega dan rekan kerja menyampaikan rasa duka dan kehilangan yang mendalam.
Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini, menyebut Faisal sebagai figur yang berdedikasi tinggi dalam bekerja.
Bahkan, Didik mengungkapkan bahwa Faisal masih sempat hadir di kantor INDEF minggu sebelumnya, berbincang dengan staf, dan menulis seperti biasa sebelum serangan jantung terjadi.
Dewan pengurus dan staf INDEF juga merasa kehilangan atas wafatnya salah satu pendiri mereka.
Faisal selama ini dikenal tidak hanya sebagai ekonom handal, tetapi juga mentor yang baik bagi generasi muda yang ingin memahami lebih dalam mengenai ekonomi dan kebijakan publik.
INDEF menyampaikan bahwa Faisal adalah tokoh yang sangat berpengaruh dalam perjalanan lembaga tersebut dan kontribusinya tidak akan pernah terlupakan.
Karir Faisal Basri penuh dengan kontribusi besar di bidang ekonomi, politik, dan sosial.
Ia kerap memberikan pandangan yang berbeda dan berani menyuarakan hal-hal yang dianggap tidak populer demi kebaikan perekonomian nasional.
Dengan analisis yang tajam, Faisal tidak segan-segan memberikan kritik kepada pemerintah jika dianggap kebijakan yang diambil kurang tepat.
Faisal juga pernah mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada Pemilu 2012 sebagai calon independen.
Baca Juga: Donny Kesuma Meninggal Dunia di Usia 55 Tahun karena Penyakit Jantung, Begini Kronologinya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR