Buah dan sayur yang tidak dicuci dengan benar atau air yang tercemar dapat membawa telur cacing yang masuk ke tubuh anak.
Anak yang tinggal di lingkungan padat atau bermain dengan anak lain yang terinfeksi cacing dapat dengan mudah tertular.
Misalnya, telur cacing kremi dapat menempel di pakaian, seprai, atau mainan, dan menyebar ke anak lain yang menyentuh benda tersebut.
Anak kecil sering kali memiliki kebiasaan memasukkan tangan atau benda ke mulut.
Jika tangan atau benda tersebut terkontaminasi telur cacing, anak bisa tertular cacingan.
Beberapa gejala yang bisa dialami anak yang terinfeksi cacing antara lain:
- Sering menggaruk area sekitar anus, terutama pada malam hari (gejala cacing kremi).
- Perut kembung, mual, atau nyeri perut.
- Nafsu makan menurun, tapi berat badan sulit naik.
- Anak terlihat lemah dan mudah lelah.
- Muntah atau diare.
Baca Juga: Kebiasaan Penyebab Anak Cacingan yang Sering Tidak Disadari, Yuk Lebih Waspada!
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR