Cuaca ekstrem ini disebabkan oleh beberapa faktor meteorologis, seperti adanya tekanan rendah yang terjadi di beberapa bagian Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Sistem tekanan rendah ini mempengaruhi pembentukan awan hujan yang lebat dan angin kencang.
Selain itu, adanya fenomena madden-julian oscillation (MJO) atau gelombang tropis juga ikut berperan dalam meningkatkan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Hujan lebat yang diprediksi terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada hari Senin dapat membawa beberapa dampak, baik di sektor ekonomi, sosial, maupun infrastruktur.
Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Medan, dan Makassar sering kali rentan terhadap banjir ketika hujan lebat terjadi.
Banjir ini dapat menyebabkan gangguan pada aktivitas masyarakat, kemacetan lalu lintas, serta kerusakan pada infrastruktur perkotaan seperti jalan, jembatan, dan bangunan.
Wilayah-wilayah yang berada di dataran tinggi atau pegunungan, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi, dan Papua, juga berpotensi mengalami tanah longsor.
Hujan deras yang berkepanjangan dapat mengakibatkan tanah menjadi jenuh dengan air dan menyebabkan longsor, terutama di lereng-lereng gunung yang curam.
Di wilayah pesisir, hujan lebat sering kali disertai dengan angin kencang yang dapat menyebabkan ombak tinggi dan gelombang laut yang berbahaya.
Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir atau yang bekerja sebagai nelayan perlu memperhatikan prakiraan cuaca laut dan menghindari aktivitas di laut selama kondisi cuaca ekstrem.
BMKG telah memberikan beberapa saran bagi masyarakat yang tinggal di wilayah yang berpotensi terkena dampak hujan lebat.
Baca Juga: Cuaca Kamis 29 Agustus 2024, BMKG Beri Peringatan Hujan Lebat
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR