- Batasi asupan lemak jenuh dan gula: Lemak jenuh dan gula olahan dapat memicu ketidakseimbangan hormon yang dapat meningkatkan risiko kista. Hindari makanan cepat saji, makanan olahan, serta minuman bersoda dan manis.
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko berkembangnya kista ovarium.
Sebaliknya, memiliki berat badan yang sehat dapat membantu menjaga kadar hormon yang stabil dan mengurangi risiko komplikasi terkait kista.
Olahraga ringan dan teratur, serta diet seimbang, dapat membantu ibu hamil menjaga berat badan ideal.
Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan program penurunan berat badan saat hamil untuk memastikan keamanan bagi ibu dan bayi.
Salah satu cara terbaik untuk mencegah kista adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Kunjungan ke dokter kandungan memungkinkan deteksi dini kista ovarium, terutama melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Jika ditemukan adanya kista, dokter akan memantau perkembangan kista tersebut selama kehamilan dan memberikan saran medis yang tepat.
Dalam beberapa kasus, kista dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan, tetapi deteksi dini sangat penting untuk memastikan bahwa kista tidak menimbulkan komplikasi serius.
Stres berlebihan dapat memicu perubahan hormon dalam tubuh yang berpotensi memengaruhi perkembangan kista.
Hormon stres, seperti kortisol, dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi dan meningkatkan risiko masalah kesehatan pada ovarium, termasuk kista.
Baca Juga: Benarkah Kista Bisa Sembuh dengan Sendirinya? Ini Mitos dan Fakta yang Harus Moms Tahu
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR