Nakita.id - Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di kalangan wanita di seluruh dunia.
Saat kanker payudara didiagnosis, stadium kanker adalah faktor penting yang mempengaruhi pilihan pengobatan dan prognosis.
Artikel ini akan membahas secara rinci tentang kanker payudara stadium 1, termasuk ciri-cirinya, metode diagnosis, pilihan pengobatan, dan prognosis.
Kanker payudara stadium 1 adalah tahap awal dari kanker payudara, di mana kanker biasanya terdeteksi dalam ukuran kecil dan belum menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Stadium 1 dikelompokkan menjadi dua substadium: 1A dan 1B.
Perbedaan antara keduanya terletak pada ukuran tumor dan apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitar payudara.
- Stadium 1A: Tumor berukuran hingga 2 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening di sekitar payudara.
- Stadium 1B: Tidak ada tumor di payudara atau tumor lebih kecil dari 2 cm, tetapi kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitar payudara (biasanya kelenjar getah bening di bawah lengan).
Pada stadium 1, kanker payudara biasanya tidak menunjukkan gejala yang mencolok dan mungkin tidak terasa.
Namun, beberapa tanda awal yang mungkin muncul meliputi:
- Benjolan di Payudara: Benjolan kecil di payudara atau di bawah lengan bisa menjadi tanda adanya kanker. Benjolan ini mungkin tidak nyeri dan bisa terasa keras.
Baca Juga: Belajar dari Puput Novel, Apa Ciri Wanita Terkena Kanker Payudara?
- Perubahan pada Kulit Payudara: Kulit payudara mungkin menunjukkan perubahan warna atau tekstur, seperti menjadi kemerahan atau berkerut.- Perubahan pada Puting Susu: Puting susu
mungkin mengalami perubahan, seperti tampak cekung atau mengeluarkan cairan yang tidak normal.
- Pembengkakan di Kelenjar Getah Bening: Jika kanker menyebar ke kelenjar getah bening di sekitar payudara, Anda mungkin merasakan pembengkakan atau benjolan di area tersebut.
Diagnosis kanker payudara melibatkan beberapa langkah untuk memastikan adanya kanker dan menentukan stadium kanker.
Berikut adalah metode umum untuk mendiagnosis kanker payudara stadium 1:
- Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI): Melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin dapat membantu mendeteksi benjolan atau perubahan yang tidak normal. Meskipun pemeriksaan ini penting, pemeriksaan oleh profesional medis masih diperlukan untuk diagnosis yang akurat.
- Pemeriksaan Klinik Payudara: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi adanya benjolan atau perubahan pada payudara.
- Mamografi: Tes pencitraan ini menggunakan sinar-X untuk mendeteksi benjolan kecil atau perubahan dalam jaringan payudara yang mungkin tidak terasa saat pemeriksaan fisik. Mamografi adalah alat skrining utama untuk mendeteksi kanker payudara stadium awal.
- Ultrasonografi Payudara: Jika mamografi menunjukkan adanya kelainan, ultrasonografi payudara dapat digunakan untuk memberikan gambar yang lebih jelas dari area yang mencurigakan dan menentukan apakah benjolan tersebut padat atau berisi cairan.
- Biopsi: Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel jaringan dari payudara untuk diperiksa di laboratorium. Jenis biopsi yang umum digunakan termasuk biopsi jarum halus (fine needle aspiration), biopsi jarum inti (core needle biopsy), dan biopsi bedah. Biopsi membantu menentukan apakah sel kanker ada dan jenis kanker apa yang ada.
Pengobatan kanker payudara stadium 1 umumnya melibatkan kombinasi terapi yang bertujuan untuk menghilangkan tumor dan mencegah kekambuhan.
Baca Juga: Ciri-ciri Benjolan karena Kanker Payudara, Cek Sekarang Moms!
Pilihan pengobatan dapat meliputi:
- Bedah: Bedah adalah pilihan utama untuk mengangkat tumor kanker. Dua jenis bedah utama untuk kanker payudara stadium 1 adalah:
- Lumpektomi: Pengangkatan tumor dan sebagian kecil jaringan di sekitarnya, sementara sebagian besar payudara tetap utuh.
- Mastektomi: Pengangkatan seluruh payudara, termasuk jaringan di sekitarnya. Mastektomi dapat dilakukan jika tumor cukup besar atau jika pasien memilih untuk menghilangkan risiko kekambuhan lebih lanjut.
- Radioterapi: Terapi radiasi menggunakan sinar energi tinggi untuk membunuh sel kanker yang tersisa setelah bedah. Ini sering direkomendasikan setelah lumpektomi untuk mengurangi risiko kekambuhan.
- Kemoterapi: Penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi biasanya tidak diperlukan untuk kanker payudara stadium 1, tetapi dapat direkomendasikan tergantung pada jenis dan karakteristik kanker.
- Terapi Hormonal: Jika kanker payudara positif terhadap reseptor hormon (ER/PR positif), terapi hormonal seperti tamoxifen atau inhibitor aromatase dapat digunakan untuk mengurangi risiko kekambuhan dengan memblokir efek estrogen.
- Terapi Targeted: Untuk beberapa jenis kanker payudara, terapi yang menargetkan protein tertentu pada sel kanker, seperti HER2, dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.
Kanker payudara stadium 1 umumnya memiliki prognosis yang baik dibandingkan dengan stadium yang lebih lanjut.
Tingkat kesembuhan sangat bergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran tumor, jenis kanker, status hormon, dan respon terhadap pengobatan.
Secara umum, tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk kanker payudara stadium 1 sangat tinggi, seringkali lebih dari 90%.
Baca Juga: Cara Deteksi Dini Kanker Payudara, Penyakit yang Diderita Puput Novel Sejak 2021
Ini berarti bahwa banyak pasien yang didiagnosis pada stadium ini dapat hidup lebih dari lima tahun setelah diagnosis, dan banyak yang dapat hidup dalam jangka panjang tanpa kekambuhan kanker.
Kanker payudara stadium 1 adalah tahap awal dari penyakit ini, di mana tumor masih kecil dan belum menyebar jauh.
Dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, prognosis untuk kanker payudara stadium 1 umumnya sangat baik.
Penting untuk menjalani pemeriksaan rutin dan mengikuti panduan medis untuk mencegah dan mengobati kanker payudara.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan perhatian terhadap kesehatan, banyak pasien dapat mengatasi kanker payudara stadium 1 dan menjalani hidup sehat dan produktif.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Mitos atau Fakta Menyusui Bisa Mengurangi Risiko Kanker Payudara
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR