Gangguan tidur seperti apnea tidur obstruktif (OSA), di mana saluran pernapasan tersumbat selama tidur, bisa mengakibatkan tidur yang terputus-putus.
Selain itu, kondisi medis lain seperti sakit kronis, asma, atau gangguan pencernaan juga dapat membuat tidur menjadi kurang nyaman.
Jika Moms merasa ada kondisi medis yang mempengaruhi kualitas tidur Moms, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dokter mungkin akan merujuk Moms pada spesialis tidur atau memberikan pengobatan yang bisa membantu mengatasi masalah medis yang Moms alami.
Apa yang Moms makan dan minum sebelum tidur juga dapat memengaruhi kemampuan Moms untuk tertidur.
Makan makanan yang berat atau pedas di malam hari bisa menyebabkan gangguan pencernaan, yang membuat tidur tidak nyaman. Selain itu, minum terlalu banyak cairan sebelum tidur bisa menyebabkan Moms sering terbangun untuk buang air kecil.
Untuk membantu meningkatkan kualitas tidur, usahakan untuk mengonsumsi makanan ringan beberapa jam sebelum tidur dan hindari makanan atau minuman yang bisa mengganggu pencernaan. Juga, cobalah untuk tidak minum terlalu banyak air di waktu dekat sebelum tidur.
Perubahan dalam ritme sirkadian, seperti yang terjadi pada orang yang sering bepergian melintasi zona waktu (jet lag) atau bekerja dengan jadwal shift yang berubah-ubah, dapat memengaruhi kemampuan untuk tidur.
Ritme sirkadian adalah jam internal tubuh yang mengatur kapan Moms merasa mengantuk dan kapan Moms merasa segar.
Ketika ritme ini terganggu, tubuh kesulitan menyesuaikan diri dengan jadwal tidur yang baru.
Bagi pekerja shift, cobalah untuk membuat lingkungan tidur yang kondusif dengan menjaga ruangan tetap gelap dan tenang, serta menggunakan penutup mata atau penyumbat telinga jika diperlukan.
Baca Juga: Sudah Tidur Lebih dari 8 Jam Sehari Tapi Masih Punya Kantung Mata Hitam? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR