Nakita.id - Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu bentuk ibadah sunnah yang memiliki keutamaan tinggi dalam ajaran Islam.
Bagi umat Islam yang melaksanakan ibadah ini, puasa Ayyamul Bidh menjadi cara untuk mendekatkan diri kepada Allah sekaligus meraih pahala tambahan.
Bulan September 2024 ini, puasa Ayyamul Bidh mencapai hari terakhir, dan ini menandakan kesempatan terakhir bagi yang ingin melaksanakan ibadah sunnah tersebut di bulan ini.
Lantas, apa sebenarnya makna puasa Ayyamul Bidh?
Mengapa umat Islam dianjurkan melaksanakannya, dan apa keutamaan di balik puasa ini?
Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan memberikan pemahaman lebih dalam mengenai puasa Ayyamul Bidh, terutama pada hari-hari terakhir di bulan September ini.
Secara harfiah, "Ayyamul Bidh" berarti "hari-hari putih".
Istilah ini merujuk pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah, di mana bulan purnama muncul dengan cahayanya yang terang dan putih di langit malam.
Puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada tiga hari tersebut, karena menurut beberapa riwayat, pada masa Rasulullah SAW, para sahabat juga melaksanakan puasa pada hari-hari ini.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Jika kamu berpuasa tiga hari dalam sebulan, maka berpuasalah pada hari-hari putih, yaitu tanggal tiga belas, empat belas, dan lima belas."
Baca Juga: Amalan Doa Sore Hari Asyura 10 Muharram Agar Utang Lunas Semua
(HR. An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)
Puasa Ayyamul Bidh termasuk dalam puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan.
Keutamaan puasa ini disebut dapat memberikan pahala besar dan manfaat spiritual, serta membantu umat dalam menjaga kedisiplinan dan keseimbangan spiritual.
Sebutan "Ayyamul Bidh" yang berarti "hari-hari putih" bukan tanpa alasan. Nama tersebut berasal dari kondisi langit yang sangat terang selama tiga hari tersebut.
Pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah, bulan berada dalam fase purnama, memancarkan cahaya yang begitu terang di malam hari.
Ini memberikan kesan "putih" pada malam-malam tersebut, sehingga disebut "hari-hari putih".
Cahaya bulan yang terang pada hari-hari tersebut juga memberikan simbolisme dalam makna spiritual.
Dalam ajaran Islam, cahaya sering dikaitkan dengan hidayah (petunjuk) dari Allah SWT.
Melakukan ibadah puasa pada hari-hari yang dipenuhi cahaya bulan purnama ini diharapkan bisa memberikan pencerahan spiritual bagi yang menjalankannya.
Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh membawa banyak keutamaan, baik dari segi spiritual maupun kesehatan.
Berikut adalah beberapa keutamaan puasa Ayyamul Bidh:
Baca Juga: Amalan Sunnah Iduladha dan Amalan Saat Hari Tasyrik, Salah Satunya Puasa
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa tiga hari setiap bulan sama dengan puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hal ini karena puasa Ayyamul Bidh merupakan bentuk ibadah yang dilakukan secara berkelanjutan.
Jika seorang Muslim rutin berpuasa pada tiga hari setiap bulan Hijriah, maka Allah SWT mencatatnya seolah-olah ia berpuasa sepanjang tahun.
Ini tentu merupakan karunia besar yang sangat dianjurkan untuk diraih oleh setiap Muslim.
Puasa merupakan ibadah yang sangat khusus di mata Allah SWT.
Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman, “Puasa adalah untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya.”
Ibadah puasa, termasuk puasa Ayyamul Bidh, merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kedekatan dengan Allah, membersihkan hati, dan menambah keimanan.
Puasa membantu seseorang untuk melatih kesabaran, mengendalikan hawa nafsu, dan menjaga kendali diri.
Dengan berpuasa secara teratur, seseorang dapat menjadi lebih disiplin dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Selain manfaat spiritual, puasa juga membawa banyak manfaat kesehatan.
Baca Juga: Ciri-ciri Kurma yang Bagus dan Tidak, Begini Cara Membedakannya
Penelitian modern telah menunjukkan bahwa puasa bisa membantu meningkatkan kesehatan pencernaan, mengontrol berat badan, serta memperbaiki metabolisme tubuh.
Pada bulan September 2024, puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah, yang dalam kalender Masehi jatuh pada 17, 18, dan 19 September 2024.
Ini berarti, hari terakhir puasa Ayyamul Bidh pada bulan ini bertepatan dengan 19 September 2024.
Bagi mereka yang ingin menjalankan puasa Ayyamul Bidh, hari terakhir di bulan ini merupakan kesempatan untuk melengkapi tiga hari penuh puasa yang disunnahkan.
Meskipun puasa Ayyamul Bidh bersifat sunnah, artinya tidak diwajibkan, namun umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakannya karena keutamaannya yang besar.
Puasa Ayyamul Bidh tidak jauh berbeda dengan puasa lainnya, baik dari segi tata cara maupun niatnya.
Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh:
Sebagaimana puasa-puasa lainnya, puasa Ayyamul Bidh juga harus dimulai dengan niat.
Niat dilakukan di malam hari sebelum subuh. Niatnya bisa dalam hati, misalnya: "Saya berniat puasa sunnah Ayyamul Bidh karena Allah SWT."
Saat berpuasa, umat Islam harus menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa mulai dari waktu subuh hingga maghrib.
Selain menahan lapar dan haus, puasa Ayyamul Bidh juga menjadi kesempatan untuk memperbanyak ibadah lainnya, seperti sholat sunnah, membaca Al-Qur'an, bersedekah, dan berzikir.
Baca Juga: Ciri-ciri Kurma yang Bagus dan Tidak, Begini Cara Membedakannya
Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu bentuk ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat.
Pada bulan September 2024 ini, puasa Ayyamul Bidh mencapai hari terakhirnya pada 19 September.
Meski bersifat sunnah, melaksanakan puasa ini merupakan kesempatan besar untuk mendapatkan pahala setara puasa setahun penuh, mendekatkan diri kepada Allah, serta melatih kesabaran dan kedisiplinan.
Bagi umat Islam yang ingin menjalankan ibadah sunnah ini, hari terakhir di bulan ini menjadi kesempatan untuk menyempurnakan puasa Ayyamul Bidh dan meraih keutamaan yang dijanjikan.
Baca Juga: Benarkah ASI Berubah Saat Ibu Menyusui Puasa? Ini Penjelasan Mitos dan Faktanya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR